HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ganjar Pranowo menganggap remeh profesi influencer serta konten kreator yang saat ini justru makin marak bermunculan di media sosial.
Ganjar diketahui menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan kampanye sekaligus peluncuran KTP Sakti di Lapangan Bangsalan, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Hal itu bermula ketika pria yang tersandung kasus korupsi e-KTP itu berbincang dengan salah satu influencer bernama Hilal Wardani.
“Ilal, kamu sekolahnya apa,” tanya Ganjar kepada salah satu pengunjung tersebut dalam video yang beredar seperti dikutip Holopis.com, Selasa (2/1).
“Saya alhamdulilah S2 di Undio,” jawab Ilal.
Calon presiden nomor urut 3 itu pun kemudian menanyakan profesi dari Ilal yang dijawabnya sebagai konten kreator. Di situlah Ganjar kemudian menyepelekan profesi Ilal dengan sekolah yang saat ini dilakoninya.
“Kerjanya gak jelas. Influencer, konten kreator, S2 dari Undip,” canda Ganjar.
Ganjar lalu mempertanyakan keuntungan serta kenyamanan pekerjaan influencer kepada Hilal pada saat itu. Jawaban ringan dan santai pun dijawab hingga membuat Ganjar membuatnya jadi menanyakan hal lain.
Tak hanya profesi influencer, Ganjar Pranowo pun sebelumnya diduga telah merendahkan profesi jurnalis saat menghadiri bicara gagasan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Dalam momen yang ditayangkan oleh akun Youtube Najwa Shihab, awalnya Ganjar menyinggung mengenai profesi yang seharusnya dilakukan oleh para lulusan terbaik dari Universitas.
Ganjar menyarankan bahwa lulusan terbaik di kampus sebaiknya bekerja sebagai dosen dan tidak menjadi seorang master of ceremony atau biasa disebut MC.
“Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?” celetuk Ganjar kala itu.
Mendengar hal tersebut kemudian membuat Najwa Shihab langsung bereaksi dan mempertanyakan maksud pernyataan Najwa Shihab.
“Siapa mas MC? Saya Jurnalis, bukan MC!” sergah Najwa.
Pria yang tersangkut kasus korupsi e-KTP itu pun kemudian segera menyebut profesi jurnalis usai dicecar oleh Najwa.
“Bukan..bukan..jurnalis lah kalau begitu..” kilahnya.
Mendengar hal itu, Najwa kemudian makin mencecar Ganjar dan menegaskan bahwa jurnalis adalah profesi yang membanggakan baginya.
“Dan jurnalis profesi membanggakan lho mas..” tandas Najwa
Ganjar yang pernyataannya disaksikan anak serta istrinya itu pun kemudian masih bersikeras bahwa para lulusan terbaik itu tidak menjadi jurnalis dan sebaiknya hanya kembali ke Universitas untuk menjadi dosen.
“Maksud saya kalau mba lulusan 10 terbaik sebuah harapan kalau dia kembali ke kampus dan mengajarkan ilmunya,” dalihnya.