HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bisa menjadi penghianat Nahdlatul Ulama (NU) karena menjadi bagian dari integral Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Alasan utamanya adalah, Anies didukung oleh kelompok Hizbut Tahrir yang ingin mengubah ideologi Pancasila menjadi daulah khilafah islamiyah. Sementara, Cak Imin ada di barisan itu.
“Nahdlatul Ulama tentu akan bertentangan dengan kelompok siapa pun yang hendak mengubah Pancasila menjadi ideologi lain, termasuk Khilafah,” kata Habib Syakur dalam keterangannya kepada Holopis.com, Minggu (31/12).
Dengan keberadaan Cak Imin sebagai Cawapres Anies, akan menjadi satu paket dengan proyek Khilafah yang menurutnya masih menjadi agenda politik trans nasional pecahan Hizbut Tahrir pasca dibubarkan oleh Presiden Joko Widodo.
“Ingat statemen Alfian Tanjung, kalau Anies jadi Presiden, HTI akan berdiri lagi, khilafah akan tegak. Tentu ini menjadi ancaman bagi eksistensi Pancasila sebagai ideologi dan nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.
Ulama asal Malang Raya ini pun mengatakan bahwa statemen Alfian Tanjung sampai saat ini belum pernah dibantah, diralat maupun dianulir, baik oleh pengujarnya sendiri maupun Anies Baswedan sebagai sosok Capres saat ini.
Jika memang tak ada statemen untuk menganulir ucapan Alfian Tanjung, maka patut dicurigai bahwa Cak Imin ikut menjadi bagian dari pembenaran narasi pendirian Khilafah dan penghidupan kembali ormas Hizbut Tahrir.
“Kalau Cak Imin tak bersikap, maka ini jadi pembenaran. Artinya Cak Imin bisa menjadi pengkhianat NU. Ini bahaya, harus kita cegah dan lawan,” pungkasnya.