HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ada di atas angin. Karena posisinya yang nyaris menyentuh angka 50%.
“Elektabilitas Capres-Cawapres, Prabowo Gibran 46,7%,” kata Burhanuddin dalam rilis surveinya, Selasa (26/12) seperti dikutip Holopis.com.
Sementara itu, posisi elektabilitas Anies-Imin maupun Ganjar-Mahfud masih kejar-kejaran di angka 24,5% untuk Ganjar-Mahfud, dan 21,0% untuk Anies-Imin. Pun demikian, ia menegaskan bahwa siapa yang paling unggul antara Anies-Imin maupun Ganjar-Mahfud, ia belum bisa menentukan dengan kondisi margin of error 2,9%.
“Peringkat kedua dan ketiga itu dalam margin of error 2,9%. Jadi saya nggak tahu siapa yang unggul di antara Ganjar atau Anies,” ujarnya.
Hanya saja saat dilihat dari tren surveinya, Prabowo-Gibran tampak sekali konsisten naik ketimbang dua rivalnya, yakni Gajar-Mahfud maupun Anies-Imin.
“Trend survei telepon, polanya mirip dengan survei tatap muka. Kalau kita cek di sini pak Prabowo Subianto sepanjang 2022 bahkan sampai awal 2023 itu kedodoran. Baru Pak Prabowo menyalip mas Ganjar pasca insiden Piala Dunia U20 yang gagal,” paparnya.
Kemudian, Burhanuddin juga menyampaikan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo memang cenderung tingi di awal-awal survei untuk Pilpres 2024. Hanya saja trennya cenderung menurun. Begitu juga yang terjadi pada Anies Baswedan.
“Mas Ganjar awalnya peringkat pertama terus, tapi trennya mengalami penurunan. Mas Anies sempat mendekati elektabilitas mas Ganjar, tapi trennya menurun karena approval rating presiden Jokowi cenderung naik sepanjang 2023,” jelas Burhanuddin.
Selanjutnya, Guru Besar Bidang Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah tersebut pun mengatakan bahwa pasca debat Cawapres yang dilangsungkan oleh KPU pada hari Jumat, 22 Desember 2023 pun ternyata memiliki dampak elektoral.
“Pasca debat cawapres, elektabilitas mas Anies sedikit turun, elektabilitas pak Prabowo Gibran cenderung naik, elektabilitas Ganjar Mahfud cenderung stagnan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa survei tersebut dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia dalam rentang waktu 23-24 Desember 2023 dengan melibatkan 1.217 responden menggunakan metode simple random samping dengan kombinasi antara Random Digital Dialing dan Double Sampling.
Dari survei tersebut, diketahui margin of error (MoE) adalah 2,9% dengan level confidence 95%.