HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) pasang badan untuk cawapres mereka, Muhaimin Iskandar yang dituding Gibran Rakabuming Raka tidak konsisten soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Inkonsistensi figur cawapres yang akrab disapa Cak Imin itu dapat dilihat dari perubahan arah dukungannya terhadap megaproyek pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut, setelah menjadi cawapres Anies Baswedan.

Padahal diketahui, Cak Imin sebelumnya sempat turut serta dalam acara tumpengan sebagai seremonial pembangunan IKN di Kalimantan Timur itu.

Menanggapi perihal tersebut, Juru Bicara Timnas AMIN, Angga Putra Fidrian beralasan, bahwa keikutsertaan Cak Imin dalam acara tumpengan tersebut terjadi karena terpaksa.

“Mungkin gini, Cak Imin dulu belum tahu dan dalam situasi belum kontestasi (pilpres) dan terpaksa harus ikut seremonial bersama pemerintah,” kata Angga dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (23/12).

Angga mengklaim, Cak Imin sekarang ini telah mengetahui apa akar masalah yang timbul dari rencana pembangunan Ibu Kota baru tersebut, yakni tidak adanya skala prioritas pembangunan.

“Tapi sekarang ketika Cak Imin sudah tahu masalah sebenarnya seperti apa kan Cak Imin juga tadi menjelaskan bahwa sebenarnya masalah prioritas saja milih bangun IKN Rp400 triliun atau milih ‘benerin’ sekolah Rp13 triliun, atau milih bangun kereta Rp8 triliun,” ungkap Angga.

Sebagaimana diberitakan Holopis.com sebelumnya, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka melontarkan sindiran terhadap Cak Imin yang belakangan ini mengkritik proyek pembangunan IKN, padahal dulu ikut meresmikan proyek tersebut.

Sindiran itu dilontarkan Gibran dalam debat kedua cawapres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di JCC Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/12) kemarin.

Gibran lantas menilai Muhaimin tidak konsisten atas sikapnya terkait pembangunan IKN. “Dulu saya ingat Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN, ini gimana ini enggak konsisten. Dulu dukung sekarang enggak dukung, karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan,” kata Gibran.

“Sekali lagi Gus mohon maaf, IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintah, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia, sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia,” tambah Gibran.