HOLOPIS.COM, JAKARTA – PPP mengaku bingung ketika seorang Muhaimin Iskandar bisa mengkritik keberadaan jalan tol yang tidak menguntungkan tukang becak.

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi pun menjelaskan kepada Muhaimin bahwa penggunaan jalan tol memang untuk kendaraan berkecepatan tinggi, bukan untuk becak yang di jalan arteri.

“Jelas lah namanya jalan tol untuk highway, jalan kecepatan tinggi. Kalau becak bagaimana. Pembangunannya itu kan dari pajak kendaraan bermotor pajak, tukang becak beda lagi, untuk jalan arteri,” kata Baidowi dalam keterangannya pada Selasa (19/12) seperti dikutip Holopis.com.

Baidowi pun kemudian menyindir Muhaimin agar tidak lagi menggunakan jalan tol jika memang masih tidak terima dengan keberadaannya yang diklaim tidak menguntungkan bagi tukang becak.

“Jadi sebaiknya Cak Imin tak perlu lewat jalan Tol kalau pulang ke Jombang, atau mau kunjungan ke Jawa Barat jangan pakai jalan Tol, pakai jalan arteri aja,” ucapnya.

Baidowi sendiri kemudian mengakui, keberadaan jalan tol sangat membantu dirinya dalam kegiatan mobilisasi ke wilayahnya di Madura, Jawa Timur.

“Contoh saya ke Madura, Dapil, itu sekarang bawa logistik kampanye lewat darat dalam jangka waktu 15 jam bisa nyampe. Dulu 24 jam. itu motong waktu cukup banyak, dan cost lebih murah,” ungkapnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memberikan kritikan kepada pembangunan jalan tol yang gencar dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Maruf, di mana kadernya saat ini masih bertahan berada di dalam Kabinet Indonesia Maju.

Menurutnya, jalan tol hanya menguntungkan pengguna mobil saja, termasuk dirinya.

“Ini kan yang dibangun jalan tol, ya enak bagi yang punya mobil,” kata Cak Imin dalam acara silaturahim Majelis Taklim se- Kabupaten Bekasi di GOR PGRI, Jawa Barat, Senin (18/12).

Bahkan ia mengaku bertemu dengan salah satu tukang becak yang mengeluhkan keberadaan jalan tol. Menurutnya, mereka tidak bisa menikmati infrastruktur tersebut karena mereka tidak memiliki mobil.

“Kemarin saya ketemu tukang becak, tukang becak bilang ‘saya bayar pajak pajaknya dibikin bangun tol, lah kok saya enggak bisa menikmati tol’,” tambahnya.

Ketua Umum PKB yang terseret dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi “Durian Gate” tersebut menegaskan, bahwa pembangunan harus berlandaskan keadilan. Untuk itu, kata Cak Imin, setiap pembangunan harus mendengarkan seluruh aspirasi masyarakat. Sehingga ia pun berjanji akan menggunakan pajak masyarakat untuk pembangunan transportasi publik jika pihaknya menang dalam Pilpres 2024.

“Ketentuan pembangunan yang merata bukan hanya dinikmati oleh sebagian orang tapi dinikmati oleh seluruh masyarakat. Itu yang disebut keadilan, kesamarataan, kesetaraan itu namanya. Itu bisa dilakukan soalnya cuma satu, Amin (Anies-Muhaimin) nomor satu menang pemilu,” ujar Cak Imin.

Perlu diketahui Sobat Holopis, bahwa saat ini masih ada 2 (dua) menteri di Kabinet Indonesia Maju yang berasal dari PKB. Mereka adalah Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yang notabane adalah kakak kandung Cak Imin.