HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno merespon soal Ordal (Orang Dalam) dalam TGUPP bentukan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Sandiaga, TGUPP (Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan) adalah masa lalu. Jika hal tersebut diangkat kembali, maka hanya menimbulkan aib.
Sandiaga menyebut tidak elok menjelang pilpres, satu pihak dengan yang lainnya justru saling mencari kesalahan.
“TGUPP itu ancient history, sudah masa lalu. Jangan kita angkat-angkat, malu, aib, untuk diangkat-angkat. Mari kita bersatu, apalagi Pak Angga itu juga jubir kita dulu, kita lihatnya ke depan jangan ke belakang,” ujarnya usai kampanye di gedung Graha Gemilang, Jatijajar, Tapos, Depok, Minggu (17/12).
Hal tersebut direspon Geisz Chalifa yang merupakan loyalis Anies Baswedan dan pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk).
Ia pun balik menyindir Sandiaga, yang pilih untuk meninggalkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga keputusannya untuk pindah partai.
Menurut Geisz, aib sesungguhnya saat seorang politisi memutuskan pindah partai dengan tujuan tertentu ingin menjadi calon wakil presiden, tapi ujung-ujungnya tidak terpilih.
“Yang aib itu adalah lompat partai buat dapat cawapres tapi tetap nggak dapat juga,” kata Geisz, kepada wartawan yang dikutip Holopis.com, Senin (18/12).
“Ninggalin janji kepada warga Jakarta dari wagub ngejar Cawapres. Yang seperti itu yang aib,” lanjutnya.
Bahkan Geisz, membanggakan TGUPP di era Anies Baswedan, Karena, membantu menjembatani Anies menuntaskan 23 janji di Jakarta.
“Sukses Anies membangun Jakarta berkat adanya anak-anak muda pintar di TGUPP, yang menjembatani visi misi Anies (23 Janji Kampanye),” katanya.
“Tanpa adanya TGUPP, yang ikut membantu para kepala dinas dalam menyusun program yang memasukkan 23 janji kampanye itu,” pungkas Geisz.