HOLOPIS.COM, NTB – Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, mengkampanyekan visi dan misinya di berbagai daerah. Anies memberikan sambutan dan menjawab pertanyaan dari MC terkait gagasan Anis-Muhaimin mengenai ketersediaan pangan, termasuk di wilayah NTB.
Dalam sambutannya, Anies menyindir program food estate yang tengah menjadi sorotan, sekaligus pernyataan ini mengisyaratkan kritik terhadap pendekatan food estate yang dianggapnya tidak mendukung petani secara langsung.
“Kita akan mendorong kerjasama dengan petani melalui kooperatif farming dan melalui kontrak farming, bukan melalui food estate,” tegas Anies dalam orasinya seperti yang dikutip Holopis.com, Selasa (19/12).
Anies Baswedan menyoroti penggunaan anggaran negara untuk program food estate yang cenderung mendukung korporasi besar.
“Anggaran yang dimiliki negara, ketika itu diberikan kepada program seperti food estate, maka digunakan oleh korporasi besar. Padahal, seharusnya korporasi besar digunakan untuk mendukung petani,” paparnya.
Gagasan Anies-Muhaimin mengenai ketersediaan pangan termasuk di NTB menekankan pemberdayaan petani melalui kerjasama kooperatif dan kontrak farming. Dengan demikian, mereka berdua berkomitmen untuk mendukung petani lokal dalam memajukan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Pernyataan Anies ini, menyajikan alternatif pendekatan yang lebih fokus pada pemberdayaan petani lokal dibandingkan dengan pendekatan food estate yang banyak mendapat kritik. Bagaimana respons masyarakat dan pemilih terhadap pendekatan ini akan menjadi perhatian dalam perjalanan kampanye menuju pemilihan presiden.