HOLOPIS.COM, JAKARTA – Prabowo Subianto menegaskan setiap jabatan kepala daerah di Indonesia terbentuk dari proses demokrasi politik.
Dalam kegiatan Konsolidasi Relawan Kopi Pagi di Sentul, Bogor pada Sabtu (16/12), Prabowo menegaskan bahwa dari demokrasi jugalah dirinya bisa terus berjuang untuk Tanah Air.
“Kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin saya berdiri di podium ini pada siang ini, Saudara-Saudara sekalian,” kata Prabowo dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (17/12).
Namun, kemudian Prabowo Subianto mengaku heran ketika ada seorang yang pernah menjadi Gubernur bisa menyebut tidak adanya demokrasi di Indonesia.
“Kadang-kadang ada yang lupa, ada yang menjadi gubernur lupa karena demokrasi. Jadi gubernur itu demokrasi, ya kan? Jadi bupati, demokrasi. Apa lagi jadi gubernur yang usung oposisi lagi,” tegasnya.
“Ya saya terpaksa saya juga nyindir-nyindir dikit. Boleh dong?” sambungnya.
Meski begitu, Prabowo pun menegaskan bahwa apa yang disampaikannya sebatas pendapat Warga Negara Indonesia yang demokratis.
“Inilah demokrasi, hak menyatakan pendapat. Pendapat saya seperti tadi itu, pendapat saya, dengan segala kekurangan, Indonesia memiliki demokrasi, Saudara-Saudara sekalian,” tegasnya.
Prabowo Subianto pun mengakui bahwa potensi kecurangan memang biasa terjadi dalam setiap kontestasi, layaknya pertandingan sepak bola.
“Apakah ada orang-orang yang ingin main-main? Ya adalah, ya kan? Kita main sepak bola di kampung saja mau ada yang curang. Bener nggak? Wasit dikejar-kejar,” ucapnya.
Meski seperti itu keadaannya, Prabowo pun menegaskan bahwa pihaknya ingin bersama relawan berkampanye secara santun.
“Saya minta kalau Saudara-Saudara sungguh-sungguh mendukung saya, marilah kita lanjutkan kampanye kita dengan baik, dengan santun, dengan tidak maki-maki, tidak menghasut, kalaupun dihasut tenang saja,” pungkasnya.