HOLOPIS.COM, JAKARTA – Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo menyampaikan bahwa PDIP masih menjadi partai dengan dominan pemilih terbanyak dalam Pilpres 2024 berdasarkan rekam pendapat dari respondennya saat survei mereka lakukan saat ini.
“PDIP (23,5 %), Partai Gerindra (16,9 %), Partai Golkar (10,8 %), PKB (7,8 %), NasDem (6,3 %), Partai Demokrat (6,0 %), PKS (5,5 %), PAN (4,4 %), PPP (2,6 %), PSI (1,6 %), dan Perindo (1,2 %),” ujar Hendro dalam rilis surveinya yang dilakukan secara daring pada hari Sabtu (9/12) seperti dikutip Holopis.com.
Sementara Partai Hanura, PBB, Partai Buruh dan lain-lain masih berada di angka 0 persen.
“Hanura (0,5%), PBB (0,4%), Partai Buruh (0,2%), Partai Gelora (0,2%), PKN (0,1%) dan Partai Garuda (0,1%),” ujarnya.
Pun demikian, masih ada ceruk 11,6 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya. Ceruk suara limbung ini bisa menjadi rebutan para partai politik agar memilih mereka.
“Tidak tahu atau tidak menjawab ada 11,6 persen,” imbuhnya.
PDIP Menurun, Gerindra Naik
Lebih lanjut, Hendro menyampaikan bahwa sekalipun PDIP memiliki tingkat elektabilitas tertinggi ketimbang partai lain, namun saat survei ini dilakukan setidaknya perlu ada strategi yang harus diperbaiki oleh partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri tersebut.
Sebab kata dia, tren elektabilitas PDIP ketimbang survei-survei sebelumnya memiliki kecenderungan turun. Di mana sebelumnya adalah 24,1% menjadi 23,5%.
“PDIP di mana mengalami penurunan sedikit atau stagnan dibanding survei kita sebelumnya di Oktober-November. Partai Gerindra ada kenaikan 14,4% jadi 16,9%. Ini kenaikan yang paling tampak,” terangnya.
Hampir senasib dengan Gerindra, Partai Golkar juga memiliki tren kenaikan dibanding periode sebelumnya. Yakni dari 9,3% menjadi 10,8%. Sementara PB relatif stagnan yakni 7,7% menjadi 7,8%. Sementara Partai Demokrat cenderung naik dari sebelumnya 5,2% menjadi 6%.
“Golkar mengalami kenaikan juga, PKB relatif stagnan, Partai Demokrat sedikit ada kenaikan,” papar Hendro.
Survei tersebut dilakukan dalam rentang waktu 23 November – 1 Desember 2023 dengan metodologi multistage random sampling dengan melibatkan 5.380 orang yang berada di 15 provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Papua.
Survei Indikator tersebut memiliki margin of error (MoE) kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.