HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Presiden, Prabowo Subianto menyampaikan pidato penuh makna dalam acara deklarasi Relawan Pedagang Indonesia Maju (RAPIM) di Djakarta Theater, Jakarta, pada Jumat (8/12) kemarin. Dalam pidatonya, Prabowo menggambarkan sisi tegang yang mungkin tidak terlihat dari senyuman pedagang, terutama menjelang akhir tahun.
“Jadi jangan dilihat wajahnya senyum terus, sebetulnya pedagang itu banyak stresnya. Dia benar senyum tapi sekarang ini menjelang akhir tahun, menjelang Natal tahun baru apalagi,” ungkap Prabowo dalam pidatonya seperti yang dikutip Holopis.com.
Prabowo memberikan perspektif yang jujur mengenai tantangan yang dihadapi oleh para pedagang dalam menghadapi momen penting seperti Natal dan Tahun Baru.
Dalam menjelaskan kondisi pedagang, Prabowo menyoroti tekanan yang mereka hadapi menjelang hari-hari besar. Dirinya memberikan pemahaman mendalam terhadap beban yang harus diemban oleh para pelaku usaha.
“Tiap hari-hari besar ini para pedagang sebenarnya stres menjelang lebaran dan sebagainya,” tambahnya.
Prabowo juga menyinggung tanggung jawab finansial yang harus diemban oleh pedagang, terutama terkait dengan pembayaran THR, bonus untuk karyawan, serta kewajiban pembayaran kredit dan hutang.
“Mikir bagaimana ngumpulin THR bonus untuk karyawannya, kemudian sudah inget-inget jatuh tempo, kredit harus dibayar, hutang harus dibayar,” paparnya.
Dengan menggambarkan tekanan dan beban yang dialami para pedagang, Prabowo menekankan pentingnya pemerintah memahami dan memberikan dukungan yang nyata untuk meringankan beban tersebut. Pidatonya menjadi panggilan untuk lebih memperhatikan keberlangsungan usaha pedagang dan menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
