HOLOPIS.COM, JAKARTA – Nama Chef Juna ikut terseret sebagai salah satu dewan juri di kontes memasak populer, MasterChef Indonesia. Hal tersebut karena Chef Juna dituding terlibat dalam memenangkan Belinda Christina Sianto.
Netizen mengaku merasa kecewa karena MasterChef memenangkan Belinda, yang dinilai tidak sejago kontestan lainnya, Kiki Putra Singarimbun.
Alhasil, MasterChef dituding rasis dalam memilih pemenangnya karena Belinda adalah keturunan Chindo (Chinese Indonesia). Menanggapi isu tersebut, Chef Juna akhirnya angkat bicara dalam podcast Ray Janson Radio.
Ia membantah tudingan bahwa MasterChef adalah acara settingan yang sudah diatur siapa pemenangnya sesuai pesanan.
“Apakah MasterChef adalah acara settingan, tidak. Apakah kita selalu sudah menentukan pemenangnya, tidak. Apakah kita didikte untuk menangin siapa atau pulangin siapa, tidak,” jelas Chef Juna, di podcast Ray Janson Radio, dikutip Holopis.com, Jum’at (8/12).
Chef Juna pun mengungkit ketika orang-orang bercanda dan mengatakan bahwa pemenang MasterChef kebanyakan adalah keturunan Chinese.
“Terus semua itu pada bilang oh itu karena yang punya kan keturunan Chinese, yang punya nggak ngurusan kali yang beginian,” jelas Chef Juna.
Ia juga menuturkan bahwa memenangkan juara MasterChef juga bukanlah segalanya di dunia Food and Beverages.
Hal itu terlihat bahwa jika seseorang memenangkan MasterChef, bukan berarti ia akan bisa langsung diterima bekerja di hotel bintang 5.
“Kalian selesai MasterChef, juara di MasterChef, datang ke hotel bintang 5. Daftar di kitchen, diterima? Ya enggak,” pungkasnya.
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, MasterChef dituding rasis ketika memilih Belinda sebagai pemenang. Hal itu dicurigai karena Belinda adalah keturunan Chinese, sementara tidak dengan Kiki yang berasal dari Medan.
Padahal menurut netizen, Kiki mendapatkan penilaian yang lebih unggul dibandingkan Belinda selama kompetisi.