Panglima TNI Perkuat Kerjasama Dengan Kementan Untuk Program Ketahanan Pangan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya penguatan kerja sama antara institusi dengan Kementerian Pertanian.

Agus Subiyanto pun mengungkapkan, kedua institusi ini sebelumnya telah memiliki Nota Kesepahaman di bidang pertanian yaitu program ketahanan pangan nasional.

“Melalui sinergitas Kementerian Pertanian, sesuai dengan visi saya yaitu TNI yang prima yakni TNI yang professional, responsive, integrative, modern dan adaptif,” kata Agus Subiyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (4/12).

Hal itu dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam sambutannya pada saat penandatanganan Nota Kesepahaman antara TNI dengan Kementerian Pertanian RI tentang Dukungan Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.

Lebih lanjut mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengatakan, bahwa dalam misi TNI yang integrative dimana TNI bersinergi dengan kementerian lembaga dan komponen bangsa lainnya.

“Penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari ini dengan Kementerian Pertanian, merupakan implementasi dari misi saya untuk dapat bersinergi dengan kementerian dan lembaga lainnya,” tukasnya.

Jenderal TNI Agus Subiyanto juga berharap Nota Kesepahaman yang telah disepakati dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas yang sudah terjalin sebelumnya antara Kementerian Pertanian dan Tentara Nasional Indonesia.

“Nota Kesepahaman ini ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama di tingkat operasional, agar apa yang menjadi tujuan bersama untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dapat terwujud,” ungkapnya.

Adapun ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi pendampingan pelaksanaan program pembangunan pertanian, pendampingan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, optimal lahan Tentara Nasional Indonesia untuk pertanian, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian, pemanfaatan sarana dan prasarana, bidang kerja sama lain yang disepakati, termasuk pemanfaatan lahan tidur.

“Biasanya lahan-lahan tidur itu kebanyakan kurang air sehingga kita harus memang merencanakannya perairannya dulu, yang tadi saya sampaikan tipologi wilayah itu berbeda misalkan daerah Sukabumi sekarang sudah panen singkong sama jagung kita sudah menanam singkong dan jagung tapi sebelumnya tidak bisa panen karena musim kemarau. Nanti kedepan kita evaluasi, berarti lumbung-lumbung airnya yang harus kita buat dulu,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa penandatangan MoU ini guna mempercepat peningkatan produksi dan mengembalikan swasembada pangan yang pernah diraih 3 tahun sebelumnya serta memperkuat pertanian guna menghadapi ancaman dampak El Nino, salah satunya dengan mengoptimasi lahan tidur dan potensi lahan rawa mineral seluas 10 juta hektar.

“Di era Pak Jokowi, kita 3 kali swasembada. Ini semua berkat campur tangan TNI. Kita swasembada di 2017, 2019, 2020. Kedepannya dengan sinergi ini kita mencoba menekan impor dalam waktu satu hingga dua tahun kedepan. Tiga tahun kedepan harapannya kita sudah swasembada seperti dulu,” kata Amran.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral