HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud menyampaikan peringatan kepada seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk tidak terpecah belah dalam kepentingan perbedaan pilihan politik.
“Hari ini sudah dimulai kegiatan yang nanti untuk memilih pemimpin,” kata Marsudi di atas panggung Munajat Kubro 212 untuk Keselamatan NKRI dan Kemerdekaan Palestina di Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada hari Sabtu (2/12) seperti dikutip Holopis.com.
Hanya saja, di tengah orasinya itu diduga Marsudi menyisipkan jargon AMIN (Anies-Imin). Sehingga tampak Panitia Pelaksana Munajat Kubro 212, Ustadz Slamet Maarif langsung memepet Marsudi.
“Memilih pemimpin siapa saja yang terpenting jangan pecah, Amin. Ingat, memilih pemimpin kitab kitab zubad ada sebuah nadzhom, pilih pemimpin wajib, pilih salah satu wajib, Amin!,” pungkasnya.
Usai melakukan orasi, Ketua Divisi Acara Munajat Kubro 212, Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatas pun berseloroh bahwa kegiatan diselenggarakan itu fokus pada munajat, tidak untuk politik praktis.
“Hari ini kita fokus Palestina,” celetuk Habib Hanif.
Sebelumnya, Ustadz Slamet Maarif juga menyatakan bahwa Munajat Kubro 212 akan dipastikan steril dari agenda politik praktis, sehingga pihaknya pun tidak mengundang pimpinan parpol, simpatisan dan relawan maupun capres-cawapres tertentu.
“Kepada Capres-Cawapres kita tidak mengundang khusus Capres-Cawapres mana pun, supaya tetap kita tidak terbawa dalam arus perpolitikan, fokus pada munajat kubro,” kata Ustadz Slamet dalam konferensi persnya di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).
Hal senada juga disampaikan oleh Habib Muhammad bin Husein Alatas di acara yang sama, yang mana ia menyatakan bahwa tidak ada agenda politik praktis 2024 masuk menggunakan panggung Munajat Kubro 212.
“Bahwa tidak ada undangan khusus kepada capres-cawapres mana pun. Kalau hadir, kami panitia menjamin bahwa Capres-Cawapres atau tokoh politik manapun tidak akan kita beri bicara di panggung Munajad Kubro 212,” tegas Habib Muhammad.