HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan secara simbolik Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sebesar Rp3.325,1 triliun.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah penerima anggaran, untuk menggunakan anggaran tersebut secara disiplin, teliti dan tepat sasaran.
“Kedepankan transparansi dan akuntabilitas. Jangan membuka celah sedikitpun untuk penyalahgunaan anggaran, berkaitan dengan korupsi apalagi, tutup celah itu,” kata Jokowi seperti dikutip Holopis.com dari tayangan di kanal YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Rabu (29/11).
Terkait dengan eksekusinya, Jokowi meminta agar anggaran tersebut dieksekusi sesegera mungkin. Dia tidak ingin permasalahan realisasi lamban yang terjadi setiap tahunnya kembali terulang.
Orang nomor satu di Indonesia itu menuturkan, bahwa realisasi belanja sampai menjelang akhir tahun tahun ini, baik itu realisasi belanja daerah maupun pusat masih belum menunjukkan angka di atas 80 persen.
“Eksekusi (anggaran 2024) segera, eksekusinya sesegera mungkin. Januari segera dimulai anggaran itu, realisasikan secepat-cepatnya,” titah Jokowi.
“Ini sudah tinggal tiga minggu, baru 64 (persen) sama 74 (persen) realisasinya. Artinya dalam tiga minggu ini akan keluar uang bertriliun-triliun. Ini kita ulang bertahun-tahun,” imbuhnya.
Jokowi pun mengaku geram, upayanya yang sudah dilakukannya sejak 9 tahun lalu dalam menyelesaikan permasalahan realisasi belanja yang lamban masih belum menuai hasil.
“Memang merubah cara kerja, merubah mindset tidak mudah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar disiapkan langkah antisipatif dalam menghadapi ketidakpastian melalui automatic adjustment, sehingga APBN bisa lebih lincah dalam melakukan perubahan.
“Begitu ada perubahan lincah berubah karena ketidakpastian ini betul-betul mengintai setiap hari, minggu, bulan,” tukas Jokowi.