HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum), Hasyim Asy’ari menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendengar adanya kabar dugaan peretasan data yang dialami oleh lembaganya itu. Bahkan data yang kabarnya dicuri itu dijual di situs perdagangan gelap dengan nilai 2 BTC.
“Saat ini Divisi Data dan Informasi KPU RI bersama Gugus Tugas Keamanan Siber Sistem Informasi KPU RI sedang melakukan pengecekan atau digital foot print analysis terhadap sistem informasi KPU yang memuat data pemilih,” kata Hasyim dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (29/11).
Ia menerangkan bahwa gugus tugas keamanan siber ini merupakan bagian dari sub organisasi yang dibentuk oleh KPU, dengan tujuan mengamankan serangan siber dalam bentuk apa pun.
“Gugus Tugas Keamanan Siber tersebut adalah gugus tugas yang dibentuk oleh KPU RI yang bertugas memonitoring dan memproteksi seluruh sistem informasi yang dikelola oleh KPU,” jelasnya.
Diterangkan Hasyim, para tim Gugus Tugas Keamanan Siber Sistem Informasi KPU tersebut terdiri dari para tenaga profesional di bidang keamanan data dan digital forensik.
“Personalia dalam gugus tugas tersebut terdiri dari perwakilan dari lembaga-lembaga yang otoritatif menjaga keamanan siber di Indonesia,” terang Hasyim.
Sejauh ini, dirinya masih meragukan kebenaran klaim data KPU bocor seperti diumumkan oleh peretas dengan nama samaran JIMBO. Sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, yakni kabar adanya pencurian data dari peretas bernama Bjorka juga tidak terbukti benar.
“Pada waktu Bjorka, situs KPU juga diisukan teretas, tetapi faktanya tidak teretas. Data yang dipublikasikan oleh Bjorka bukan file data Pemilih Serentak 2019 ataupun 2024,” paparnya.
Ia pun memastikan bahwa data apa pun yang dikelola oleh KPU sejauh ini masih sangat aman, termasuk sejumlah sistem yang berjalan termasuk sistem informasi partai politik (SIPOL).
“Alhamdulillah, sampai dengan seluruh tahapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu tersebut selesai dengan ditandai pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu, SIPOL KPU dalam kondisi aman terlindungi dengan baik dari serangan aksi peretasan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa heboh kabar atas adanya dugaan peretasan data pemilih tahun 2024 oleh seorang yang mengaku sebagai hacker dengan identitas Jimbo.
Di mana di dalam klaim data yang dipublikasi, peretas tersebut mengklaim memiliki data hingga 252.327.304 baris data penduduk dengan kueri NIK (nomor induk kependudukan), alamat, tempat tanggal lahir, hingga data TPS yang bersangkutan. Kabar itu disampaikan Jimbo melalui forum jual beli ilegal pada 27 November 2023 yang lalu.
Bahkan data itu kabarnya dijual seharga 2 BTC atau setara Rp 570.087.567