HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyesalkan terjadinya konflik antara kelompok masyarakat di Kota Bitung, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu.
Padahal, dengan semangat membangun kerukunan beragama, seharusnya masyarakat tidak termakan isu provokatif yang justru menimbulkan perpecahan.
“Terkait dengan adanya provokasi-provokasi, kita minta untuk dihindarkan sehingga semangat yang terkait dengan apa yang disampaikan,” kata Sigit dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (27/11).
Mantan Kabareskrim itu pun meminta, agar masyarakat tetap bisa menjaga diri dan tidak terpancing dengan isu provokatif yang berbahaya mengenai kondisi di Bitung.
Jangan membuat kemudian memecah belah kerukunan yang ada,” imbuhnya.
Sigit pun menegaskan bahwa telah memerintahkan jajarannya untuk bersiaga menjaga ketertiban di kawasan itu. Sigit berharap peristiwa serupa tidak terjadi kembali.
“Ya yang jelas, sampai dengan hari ini Pangdam, Kapolda dan seluruh stakeholder bersama-sama bekerja untuk menghimbau agar peristiwa yang terjadi tidak terulang lagi,” ungkapnya.
“Jadi menjaga persatuan dan kesatuan,” lanjutnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa konflik antar dua kelompok masyarakat terjadi di Kelurahan Maesa, Kecamatan Bitung Timur, Sabtu (25/11) sore. Kedua kelompok tersebut adalah Ormas Adat Manguni Makasiouw dengan Barisan Solidaritas Muslim (BSM). Ormas Adat Manguni mendukung Israel, sementara BSM pro Palestina.
Akibat dari bentrok antar kelompok tersebut, 1 orang dilaporkan tewas dan 2 orang lainnya mengalami luka-luka.