HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhaimin Iskandar terang-terangan menyatakan tidak setuju dengan usul rekan koalisinya yakni PKS yang menolak pemindahan ibu kota negara Indonesia.
Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin ini pun menegaskan bahwa mereka tetap bertahan mendukung pembangunan IKN.
“PKB sampai hari ini masih ya, yakin bahwa undang-undang IKN itu harus dilaksanakan,” kata Muhaimin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (27/11).
Cak Imin yang pernah terjerat kasus korupsi ‘kardus duren’ di KPK ini pun mengaku tidak ambil pusing dengan desakan dari PKS tersebut.
Meskipun dianggap sah-sah saja mengeluarkan pendapat, Cak Imin yang juga pernah tersangkut kasus korupsi semasa menjadi Menakertrans itu pun berharap PKS bisa lebih memikirkan lagi soal rencana pembangunan IKN Nusantara.
“Ya itu otoritas partai masing-masing. Mari kita beri kesempatan semua berpikir. Tapi intinya dinamika biasa,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Muhammad Sohibul Iman memastikan bahwa IKN Nusantara yang menjadi proyek strategis nasional (PSN) pemerintahan Presiden Joko Widodo bakal dibatalkan jika Anies Baswedan menjadi Presiden.
Sehingga, Ibu Kota Negara akan tetap berada di Jakarta. Hal ini disampaikan oleh Sohibul Iman saat Rapat Pimpinan Kick Off Kampanye Nasional PKS di Depok, Jawa Barat pada hari Minggu (26/11) kemarin.
“PKS akan menyatakan jika PKS menang, ibukota negara tetap Jakarta,” kata Sohibul Iman.
Ia tak mempersoalkan bahwa proyek IKN saat ini tengah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo. Namun ia memastikan bahwa Ibukota Indonesia masih akan tetap berada di Jakarta apa pun yang terjadi.