HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi mengungkapkan, bahwa ada perbedaan sikap antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bicara survei bisa diintervensi, sedangkan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang justru akan mengevaluasi.

Dalam unggahannya di media sosial Twitter/X, Teddy mengatakan, bahwa Hasto menganggap hasil lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat diintervensi.

“Ketika 99% lembaga survei di Indonesia memenangkan Prabowo-Gibran,” kata Teddy dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, pada Minggu (26/11).

“Hasto menyatakan bahwa hasil elektabilitas lembaga survei dapat diintervensi dan dapat dibeli,” tambahnya.

Sementara itu, menurutnya, berbanding terbalik dengan Hasto, Puan justru ingin mengevaluasi pasangan Ganjar-Mahfud, dikarenakan elektabilitas mereka semakin menurun.

“Puan Maharani dan TPN akan mengevaluasi Ganjar-Mahfud terkait dengan narasi yang selama ini mereka lontarkan ke publik. Evaluasi ini berdasarkan hasil lembaga survei, bahwa elektabilitas Ganjar-Mahfud semakin menurun,” ujarnya.

Maka dari itu, Juru Bicara Partai Garuda tersebut menuturkan, apabila pernyataan Hasto tentang semua lembaga survei di Indonesia yang memenangkan pasangan Prabowo-Gibran merupakan bayaran, jelas Puan tidak akan mengevaluasi Ganjar-Mahfud.

“Jika semua lembaga survei di Indonesia yang memenangkan Prabowo-Gibran itu bayaran, tentu Puan Maharani dan TPN tidak akan mengevaluasi Ganjar-Mahfud berdasarkan hasil lembaga survei,” tuturnya.