HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menganggap, kampanye pemilu dengan menggunakan narasi terzolimi sudah tidak bisa digunakan.

Pernyataan tersebut Teddy unggah melalui media sosial Twitter/X, menurutnya, dalam hitungan hari saja, masyarakat Indonesia akan dihadapi dengan adanya masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg).

“Sebentar lagi kampanye Pemilu resmi dibuka, dimana baik Capres-Cawapres maupun Caleg sudah diperbolehkan untuk mengajak masyarakat memilih mereka,” kata Teddy dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, pada Rabu (22/11).

Dengan begitu, Juru Bicara Partai Garuda tersebut menuturkan, sesungguhnya taktik kampanye dengan menggunakan narasi dan drama terzolimi sudah tidak bisa ditawarkan lagi kepada masyarakat.

“Narasi dan drama terzolimi, sudah tidak bisa lagi dipergunakan sebagai tawaran,” ujarnya.

Sementara itu, dirinya menjelaskan, kenapa kampanye terzolimi sudah tidak bisa digunakan lagi, hal tersebut dikarenakan masyarakat telah belajar dari pengalaman terdahulu.

“Karena masyarakat telah belajar banyak dari pemilu ke pemilu, Pilkada ke Pilkada, sampai ke Pemilihan kades maupun RT,” jelasnya

“Ternyata terzolimi itu bagian dari teknik kampanye, di setting, sehingga tidak bisa lagi dijadikan sebuah rujukan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menduga, bahwa ada pihak yang masih menggunakan kampanye tersebut dikarenakan dalam kondisi terdesak.

“Strategi kampanye usang terpaksa dipergunakan oleh kelompok yang sudah putus asa, karena memiliki Calon yang sama sekali tidak memiliki nilai lebih untuk ditawarkan ke masyarakat,” ungkapnya.