HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hasil survei LSI Denny JA yang baru saja dirilis, menunjukkan dukungan kepada Pasangan Calon (Paslon) Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebesar 40,3 persen.

Sementara itu, Paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud 28,6 persen dan Paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin mendapatkan 20,3 persen.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nurul Arifin mengatakan hasil ini memperlihatkan serangan yang selama ini menyasar Gibran Rakabuming Raka tidak mempan.

“Selama ini Mas Gibran selalu diserang, baik kritik maupun fitnah. Tapi ternyata itu tidak mempan. Gibran’s effect mulai terlihat. Semakin diserang, Mas Gibran justru makin populer. Ini luar biasa.” terang Nurul kepada wartawan yang dikutip Holopis.com, Selasa (21/11).

Selain itu, tingkat keterkenalan (popularitas) Cawapres nomor urut 2 naik sebanyak 18 persen hanya dalam waktu sebulan. TKN menganggap, serangan terhadap Gibran, sebagai marketing gratis.

“TKN justru bersyukur atas serangan-serangan yang membuat Mas Gibran banyak dibicarakan. Bagi TKN ini menjadi semacam marketing gratis menuju Pilpres 2024” jelas Nurul.

Hasil Survei Denny JA juga mengkonfirmasi bahwa tingkat kesukaan terhadap Prabowo-Gibran meningkat di dua segmen pemilih, yaitu di kalangan anak muda dan pemilih yang puas atas kinerja presiden Joko Widodo.

“Memang dua segmen inilah yang menjadi prioritas utama Mas Gibran. Artinya kita sudah berada di jalur yang benar” terang politisi partai Golkar ini.

Hasil survei LSI Denny JA memperlihatkan bahwa efek dari Walikota Solo ini tidak hanya memberi efek tidak hanya di segmentasi pemilih, namun juga secara teritori. Elektabilitas Prabowo Gibran di Jawa Tengah tercatat meningkat sebanyak 13,9 persen, meski masih tertinggal dibanding pasangan Ganjar-Mahfud.

“Hal ini jadi bukti bahwa Mas Gibran memberikan efek elektoral. Ini memancing optimisme kita, Jawa Tengah ternyata juga kandang dari Pak Jokowi dan Mas Gibran” jelas Nurul.

Survei LSI Denny JA digelar pada 6-13 November 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen.