Selasa, 24 Desember 2024

Jokowi Sebut Bumi Tak Lagi Memanas, Tapi Sudah Mendidih

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut, bahwa kondisi Bumi, tempat manusia hidup kini tengah sakit.

Bahkan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Jokowi bumi bukan lagi mengalami global warming (pemanasan global) tetapi sudah mengalami pendidihan global alias global boiling.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka World Hydropwer Congress 2023 yang berlangsung di Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa (31/10) tadi.

“Memang bumi kita tengah sakit, PBB menyebutkan saat ini bukan lagi global warming, tapi sudah masuk ke global boiling,” kata Jokowi seperti dikutip Holopis.com.

Jokowi menuturkan, bahwa suhu bumi terus mengalami kenaikan. Apabila kenaikan suhu bumi dibiarkan hingga mencapai lebih dari 1,5 derajat celsius, maka akan membawa dampak buruk bagi peradaban manusia.

Dia menyabut jika kondisi itu dibiarkan, setidaknya sebanyak 210 juta orang akan mengalami kekurangan air, 14% populasi akan terpapar gelombang panas dan 290 juta rumah akan terendam, banjir akan merendam pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen.

“Ini ancaman yang nyata bagi kita semuanya,” tagasnya.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen penuh untuk melakukan upaya percepatan transisi energi melalui penambahan energi haru terbarukan (EBT) dalam skala besar.

Diperkirakan, potensi energi hijau Indonesia bisa mencapai 3.600 GW yang berasal dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut, ombak, bioenergi dan juga dari hidropower.

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, bahwa Indonesia harus dihadapkan dengan beragai tantangan dalam mewujudkan percepatan transisi energi tersebut, salah satunya terkait lokasi sumber hidropower yang posisinya jauh dari pusat kebutuhan listrik.

“Pemerintah Indonesia telah membuat blue print percepatan jalur transmisi yang menyambungkan listrik dari lokasi hidropower menuju pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat pertumbuhan industri sehingga nilai kemanfaatannya menjadi lebih tinggi,” tuturnya.

Selain itu, tantangan lainnya adalah pendanaan dan alih teknologi. Pendanaan dan alih teknologi di mana ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi dengan seluruh kekuatan ekosistem hidro di dunia.

“Saya berharap, world hydropwer congress ini dapat menjadi forum kolaborasi yang menghasilkan rekomendasi kebijakan dan meningkatkan investasi untuk pemanfataan energi air bagi ekonomi hijau yang berkelanjutan,” tukasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral