HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP mengakui bahwa sampai saat ini mereka belum mengeluarkan surat pemecatan terhadap Gibran Rakabuming Raka sebagai kader.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani sebatas mengatakan, posisi Gibran yang saat ini sudah menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
“Yaudah, sudah jadi cawapres dari, bersama, dengan Mas Prabowo. Mancing-mancing aja. Sudah sebagai cawapres Mas Prabowo kan,” kata Puan dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (25/10).
Puan kemudian juga menjelaskan, sampai saat ini Gibran bahkan belum mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA), termasuk pada saat pertemuan terakhir beberapa waktu lalu.
“Benar sudah ketemu ngobrol-ngobrol. Banyak hal yang kita bicarakan dan yasudah enggak masalah, Mas Gibran pamit dan ingin menjadi cawapres dari Mas Prabowo,” ungkapnya.
“Enggak ada, enggak ada mengembalikan KTA, enggak ada. Hanya pamit untuk menjadi cawapres Pak Prabowo,” sambungnya.
Puan kemudian mengatakan, Gibran juga tidak pernah menuliskan surat pengunduran diri sebagai kader PDIP sampai proses pendaftaran hari ini.
“Enggak ada pengunduran diri dan kami juga melihat bahwa hanya kata selamat yang bisa saya sampaikan kepada Mas Gibran,” tuturnya.
Selain itu, Puan juga tidak menjawab tegas apakah sampai saat ini berarti masih menjadi kader PDIP meski dipinang oleh Koalisi Indonesia Maju.
“Kan saya sampai saat ini engga melihat Mas Gibran bergabung partai mana, karena hanya menjadi Cawapres tapi enggak pakai baju kuning, enggak pakai baju biru, enggak pakai baju apa. Tapi kan tadi bajunya baju biru muda Koalisi kan?” kilahnya.
Puan turut menanggapi terkait ketegasan Megawati yang akan memecat kadernya ketika bermain ‘dua kaki’. Dia hanya mengingatkan posisi Gibran sekarang merupakan cawapres Prabowo Subianto.
“Dengan ada di sana kan enggak usaha bicara yang lain-lain. Sudah jadi cawapres, itu saja,” dalihnya.
Puan juga memastikan bahwa posisi Gibran yang semula akan ditunjuk sebagai Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Ganjar Pranowo-Mahfud Md sudah tidak mungkin.
“Kan waktu itu masih diusulkan menjadi Jurkam dari PDIP, tapi setelah menjadi cawapresnya Mas Prabowo, engga mungkin jadi Jurkam,” pungkasnya.