Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK),Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid masih berharap Gibran Rakabuming Raka tidak mengambil opsi menjadi Cawapres. Hal ini menurutnya akan menjadikan situasi semakin sulit bagi banyak kalangan.

“Saya masih percaya Gibran tidak mengambil opsi itu, walaupun pintu gerbangnya sudah dibuka lebar-lebar,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Sabtu (21/10).

Alasan yang terus disuarakan adalah, karena efek dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah UU Pemilu dalam konteks syarat Capres-Cawapres masih menyisakan residu. Gelombang reaksi kemarahan publik akan semakin menjadi-jadi jika Gibran masih memaksakan kehendak mengambil tiket Pilpres itu.

“Semua orang kontra, nyaris yang pro tidak terlalu mendominasi, artinya Gibran melawan arus kemarahan publik. Jelas ini tidak baik buat dia, buat Jokowi, buat Prabowo bahkan buat demokrasi kita,” ujarnya.

Saat ditanya apakah mungkin sentimen publik bahwa akan ada dinasti politik, Habib Syakur menilai bahwa itu bagian dari dinasti politik. Bahkan ia menilai jika memang Gibran benar maju, publik akan menuding MK sebagai Mahkamah Keluarga.

“Kita semua menentang politik dinasti, penguasa menghendaki keluarganya menjadi penguasa juga, tidak mungkin rasanya Jokowi mengambil langkah yang kami tentang,” tandas Habib Syakur.

“Apalagi rakyat bisa sangat antipati terhadap MK, sehingga mahkamah konstitusi kehilangan kredibilitasnya, public trust bias dan dianggap sebagai Mahkamah Keluarga, karena sarat mengakomodir kepentingan keluarga ketimbang kepentingan rakyat,” tukasnya.

Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini berharap besar Jokowi bisa mengakhiri masa bhaktinya sebagai Presiden dengan cara dan situasi yang sangat baik.

“Saya inginnya Pak Jokowi husnul khotimah, bukan su’ul khotimah,” pungkasnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Partai Golkar melalui Rapimnas-nya hari ini telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024. Rekomendasi dari hasil Rapimnas tersebut sudah diserahkan kepada Prabowo untuk dibahas di dalam Forum Ketua Umum Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Bahkan Gibran yang sejak hari Jumat (20/10) kemarin menyatakan tidak akan ke mana-mana akhirnya berangkat juga ke Jakarta pagi tadi. Bahkan sebelum ke kantor DPP Partai Golkar untuk menerima hasil Rapimnas dan keanggotaannya di Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), putra sulung Jokowi tersebut pun sudah bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.