HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Exco Partai Buruh, Said Iqbal menyatakan bahwa pihaknya sampai saat ini belum menentukan arah politik partainya untuk kontestasi Pilpres 2024, padahal saat ini sudah ada 2 (dua) pasangan Capres-Cawapres yang sudah mendaftarkan diri ke KPU, yakni pasangan Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud.
“Partai buruh belum memutuskan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung,” kata Iqbal dalam keterangan persnya seperti dikutip Holopis.com, Jumat (20/10).
Ia berdalih bahwa sampai sejauh ini partainya masih berproses. “Partai buruh sedang berproses,” imbuhnya.
Iqbal menerangkan bahwa ada 3 (tiga) tahanan langkah politik Partai Buruh dalam percaturan Pilpres 2024. Tahapan pertama adalah rapat kerja nasional dan pencermatan yang sudah dilakukan.
Yang mana sebelumnya di dalam Rakernas yang digelar di Jakarta, ada 4 (empat) nama yang muncul, antara lain ; Ganjar Pranowo, Said Iqbal, Anies Baswedan, dan Najwa Shihab.
Kemudian seiring berjalannya waktu, mendadak nominasi berubah menjadi 6 (enam) orang, antara lain ; Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Said Iqbal, Rizal Ramli, Rocky Gerung dan Najwa Shihab. Artinya, Anies Baswedan yang sempat masuk dalam daftar hilang alias dicoret.
Alasannya, karena saat penjajakan dengan tim Anies, ia merasa gerah dengan ulah juru bicara Anies yakni Sudirman Said yang dinilai telah mengobok-obok partainya dan konstituen tanpa pernah berpamitan dengan pimpinan pusat alias Executive Committee (exco).
Ditambah lagi karena kabar bahwa Anies Baswedan menelikung rekan seperjuangannya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang ditinggal tanpa kabar lalu mendeklarasikan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapresnya.
Dengan dua alasan itu, Iqbal tak ingin mendukung Capres yang dinilai culas dan bisa menikam teman sendiri di tengah jalan.
“Nama Anies kami coret,” tegas Iqbal.
Sementara itu, dari keenam nama yang muncul, saat ini tinggal dua orang yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Alasannya, karena target gugatan presidential threshold (PT) 20 persen menjadi 0 persen gagal dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga ia merasa rasional untuk tidak ngotot mengajukan Najwa Shihab, Rizal Ramli, Rocky Gerung dan dirinya sendiri untuk maju sebagai Capres 2024.
Baca selengkapnya di halaman kedua.