Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Fernando Sarankan Jokowi Jujur Saja soal Sikap Politiknya, Lawan PDIP dan Dukung Prabowo

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menilai bahwa Joko Widodo (Jokowi) terlalu banyak basa-basi dalam berpolitik. Dia tidak tegas dalam menentukan arah dan sikap politiknya di Pemilu 2024.

Satu sisi menurut Fernando, ia ingin tetap dilihat sebagai loyalis PDIP yang saat ini sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon Presiden, sementara di sisi lain, ia menggerakkan ProJo yang dipimpin Budi Arie Setiadi untuk merapat ke Prabowo Subianto.

“Budi Arie selalu mengatakan bahwa Projo tegak lurus dengan Jokowi, sehingga saya meyakini bahwa keputusan Projo mendukung pencapresan Prabowo Subianto merupakan arahan dari Jokowi,” kata Fernando dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (15/10).

Selanjutnya, ia juga menilai bahwa terkait dengan Musyawarah Rakyat (Musra) diduga kuat diarahkan Jokowi untuk memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.

“Musra Relawan Jokowi sepertinya ingin dimanfaatkan Jokowi untuk diarahkan kepada Prabowo, namun karena hasil Musra menempatkan Ganjar sehingga tidak jadi diputuskan dan diumumkan satu nama oleh Jokowi,” ujarnya.

Sejauh ini dengan melihat semua gelagat Jokowi, Fernando memberikan kritikan pedasnya kepada Kepala Negara itu, agar berani jujur saja dalam menentukan arah politiknya, sehingga tidak terlalu banyak kesan sandiwara.

Apalagi ada tiga aspek besar yang dinilainya sebagai bau langkah politik Jokowi saat ini, pertama adalah soal Kaesang Pangarep yang ditempatkan sebagai Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kemudian Gibran Rakabuming Raka yang tengah diproyeksikan sebagai Bacawapres dengan menggugat batas usia yang ditetapkan di Pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), dan terakhir sikap politik resmi ProJo di bawah komando Budi Arie Setiadi yang sudah mendeklarasikan dukungan politik ke Prabowo Subianto.

“Saya berharap Jokowi tidak semakin memperbanyak sandiwara dalam berpolitik yang seolah tidak memiliki hasrat untuk melanggengkan kekuasaan, namun kenyataannya berbeda dan seolah ingin mewariskan kepada keturunannya,” tuturnya.

Pun demikian, tinggal satu sandiwara Jokowi yang menurut Fernando belum terbukti, yakni putusan MK tentang gugatan batas usia. Jika sampai benar MK mengabulkan gugatan itu dan batas usia Capres-Cawapres bisa diturunkan dari minimal 40 tahun, maka terjawab sudah arah politik Jokowi sebenarnya, yakni berlawanan dengan PDIP, yang notabane adalah rumah politiknya saat ini.

“Putusan Mahkamah Konstitusi pada Senin besok akan membuktikan, apakah sandiwara politik Jokowi akan tetap berlanjut atau tidak,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

PSI Ledek PDIP : Frustasi Kalah Pilpres, Tantrum di PTUN Jakarta

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil mengingatkan agar PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan hasil sengketa PHPU.

Timnas AMIN Dibubarkan, Cak Imin : Terima Kasih

Cak Imin menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh Tim Nasional Anies - Imin (Timnas AMIN) yang telah berjuang dalam pemenangan di Pilpres 2024.

PKS Siap Jika Diajak Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS akan melakukan upaya silaturrahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju pasca Pilpres 2024.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru