Lebih lanjut, Simon juga mengatakan bahwa TNI sebagai garda depan pertahanan negara harus berdiri tegak di antara para kontestan yang sedang bersaing dalam Pemilu 2024 nanti. Maka sudah tepat, jika TNI menegaskan profesionalismenya. Bahwa TNI tidak diberikan hak suara yakni memilih dan yang dipilih, adalah satu aspek saja dalam profesionalisme.

“Tapi yang lebih penting dari itu adalah komitmen, kemampuan dan kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman pada Pemilu 2024 nanti ditegaskan di tengah masyarakat,” pungkasnya.