Petugas Kesulitan Padamkan Karhutla Karangasem

HOLOPIS.COM, BALI – Kebakaran lahan yang melanda dua wilayah di Kabupaten Karangasem hingga saat ini masih terus dipadamkan oleh petugas gabungan.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, setidaknya ada dua kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi pada dua titik berbeda di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

“Karhutla terjadi di kawasan lereng Gunung Agung sejak Kamis (28/9). Api pertama kali teridentifikasi pada pukul 08.00 waktu setempat atau Wita,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (28/9).

Peristiwa ini berada di Dusun Juntal, Desa Kubu, Kecamatan Kubu. Informasi tersebut pertama kali dilaporkan Babinsa Kubu, yang menyebutkan adanya asap tebal di bagian lereng gunung.

“Belum diketahui penyebab karhutla tersebut,” imbuhnya.

Kawasan yang terbakar merupakan hutan Lindung di lereng Gunung Agung. Titik api berada jauh dari pemukiman penduduk dan berada di tapal batas lahan penduduk.

Abdul mengungkapkan bahwa proses pemadaman terhambat akses jalan menuju titik api. Selain itu, lokasi kawasan terbakar berada jauh di atas lereng gunung.

Sementara itu, kebakaran hutan juga terjadi di wilayah Resort Pengelolaan Hutan atau RPH Daya yang berada pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengeloaan Hutan Bali Timur. Peristiwa kebakaran terjadi di Dusun Belong, Desa Ban dan Dusun Juntal, Desa Kubu. Kedua desa ini berada di Kecamatan Kubu.

“Setidaknya ada 1 hingga 2 titik api di seputaran hutan Dusun Belong, Desa Ban,” tukasnya.

Pemadaman karhutla di wilayah tersebut dilakukan oleh personel RPH Daya, Bhabinkamtibmas Desa Ban, Babinsa Desa Ban, anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Bukit Anyar, dan masyarakat setempat.

Api diketahui sempat menyebar ke wilayah bawah, utara dan barat laut. Namun, upaya pemadaman difokuskan pada wilayah utara, sedangkan pemadaman di sisi barat laut terhambat jarak jauh dan medan yang terjal.

Identifikasi dari petugas, kawasan terbakar mencakup tanaman seperti sonokeling, akasia, rumput kering, dan semak belukar. Pada Kamis malam (28/9), sebagian titik api berhasil dikendalikan. Sementara beberapa titik masih menyala karena posisi yang sulit dan angin kencang.

Pemadaman juga tertunda karena waktu menjelang malam sehingga pemadaman dilanjutkan pada keesokan harinya. Meskipun upaya pemadaman dihentikan sementara, pemantauan kebakaran tetap dilakukan petugas.

Estimasi luas kebakaran di wilayah RPH Daya sekitar 80 hektar, sedangkan kerugian material dan lingkungan masih dalam perhitungan. Otoritas RPH masih menginvestigasi penyebab karhutla yang terjadi di wilayah RPH Kubu, kemudian merabat ke wilayah RPH Daya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral