HOLOPIS.COM, JAKARTA – Staf Khusus Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Andi Saiful Haq menilai bahwa narasi yang dibangun oleh founder Seword, Alifurrahman S Asyari tentang adanya Menteri menampar dan mencekik Wamen di rapat Kabinet Indonesia Maju kental sekali unsur bohongnya.

“Ada yang sedang kembangkan narasi ‘ada capres nampar Wamen’ di rapat Kabinet. Saya rasa unsur hoaxnya terlalu kental,” kata Andi dalam cuitannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (18/9).

Pria yang juga merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut menegaskan, bahwa di dalam rapat kabinet, tidak pernah mengundang wakil menteri sebagai peserta rapat. Semuanya dilakukan oleh menteri atau kepala lembaga langsung. Sehingga ketika ada diksi bahwa ada wamen hadir di rapat kabinet sampai ada peristiwa ditampar dan dicekik, jelas bisa dipastikan itu adalah hoaks.

“Rapat kabinet tidak pernah mengikutkan Wamen sebagai peserta. Jikapun ada yang hadir itu pasti diminta menteri karena urgent dan menterinya berhalangan hadir. Gak mungkin juga nampar wamen kementerian lain bukan?,” tegasnya.

Sebelumnya, bos Seword Alifurrahman membuat cerita bahwa ada seorang Menteri yang merupakan Capres menampar dan mencekik salah satu Wakil Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Bahkan aksi yang diceritakan alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Madura tersebut terjadi saat ada rapat kabinet.

“Di sebuah rapat kabinet yang kemudian membuat salah seorang Capres yang juga masih menjadi Menteri hari ini itu katanya dikabarkan mencekik salah seorang wakil menteri saat rapat, rapat belum mulai, dan sebelumnya katanya ditampar,” kata Alifurrahman di dalam video yang diunggah oleh Seword TV tersebut.

Ia mengaku mendapatkan cerita ini dari salah satu informannya yang merupakan salah satu staf menteri yang hadir di rapat kabinet tersebut. Hanya saja, mulai dari pelaku penamparan, korban penamparan sampai identitas informan yang menjadikan dasar dirinya membuat video tersebut tak disebutkan sama sekali.

“Awalnya cerita ini itu memang saya dapatkan sekitar minggu lalu atau sekitar 10 hari yang lalu, dan saya dapat cerita ini dari informan saya di sana salah satu staf yang juga hadir di rapat tersebut, yang kemudian cerita ini dia bilang bahwa jangan keluar dulu karena ini jadi satu cerita yang mungkin akan diceritakan orang lain,” tandasnya.

Sayangnya, cerita yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu sudah ditonton sebanyak 156 ribu kali di channel Seword TV yang dikelola oleh Alifurrahman itu.