Hinca Panjaitan Kritik Pedas Sahroni, Anggap Tak Paham Demokrasi dan Hukum

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan memberikan kritikan pedas kepada Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni yang hendak melaporkan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri.

Menurut Hinca, Sahroni yang notabane adalah Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut tak memahami konteks politik dan hukum yang berlaku di Indonesia.

“Ruang yang kemarin itu ruang politik, yang namanya politik adalah ruang publik, bukan ruang delik, bukan ruang hukum pidana,” kata Hinca dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/9) seperti dikutip Holopis.com.

Hinca menegaskan ruang demokrasi tidak untuk diadili. Dia bahkan menyebut niatan Sahroni melaporkan SBY jelas melanggar konsep berdemokrasi.

“Demokrasi itu adu argumentasi, karena itu, niat untuk melaporkan ke Bareskrim itu menurut saya tidak tepat, sangat tidak tepat, itu melanggar konsep ruang demokrasi kita,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPR RI itu menilai langkah Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang melarang Sahroni untuk melapor sudah tepat. Surya Paloh memahami jika apa yang disampaikan SBY bagian dari berdemokrasi.

“Kalau Pak Surya Paloh meminta kepada kadernya untuk tidak jadi melaporkan, itu benar. Karena memang ini sekali lagi ruang publik, ruang demokrasi, ruang menyampaikan gagasan dan pikiran. Nggak ada delik dalam ruang demokrasi,” ucapnya.

Hinca memastikan Demokrat tidak memiliki niat jahat atau buruk dari ruang publik yang dibangun. Demokrat hanya ingin berdiskusi.

“Oleh karena itu yang paling bagus, kalau ada yang tidak benar di situ dijawab aja di ruang publik juga. Jadi karena itu, saya sebutnya kata-kata sambutlah dengan kata-kata, kalimat sambutlah dengan kalimat, argumentasi sambutlah dengan argumentasi, bukan delik,” kata dia.

Dia pun meminta semua pihak untuk sama-sama menjaga ruang demokrasi yang ada saat ini. Menurut dia, tak ada yang salah jika Demokrat saat itu terus bertanya kapan deklarasi cawapres Anies.

“Soal deklarasi itu sudah sejak jauh kita bilang, kalau sudah pacaran ya tentu harus naik pelaminan. Jadi soal kata deklarasi itu soal menyatakan bagaimana kita untuk naik, untuk apa? Supaya elektabilitas Mas Anies nggak turun-turun, itu lama sekali jadi turun terus, kita enggak ingin yang kita usung itu turun,” kata dia.

Baca selengkapnya di halaman kedua.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral