HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan keinginannya agar investasi sektor energi terbarukan di kawasan ASEAN bisa ditingkatkan lagi hingga 4 kali lipat.
Sebab menurutnya, peningkatan investasi sektor energi terbarukan merupakan salah satu pilar penting berkelanjutan dari sisi energi. Meskipun saat ini, investasi di sektor tersebut masih tumbuh positif.
Bahlil menyebut pada 2022 lalu, investasi sektor energi terbarukan di kawasan ASEAN secara total telah mencapai sekitar Rp43 miliar.
“Akan tetapi, peningkatan investasi tersebut masih perlu terus didorong. Harus meningkat 4 kali lipat,” kata Bahlil dalam ASEAN Invesment Forum 2023 yang dikutip Holopis.com, Sabtu (2/9).
Adapun kebutuhan investasi ASEAN untuk sektor energi terbarukan setiap tahunnya, dikatakan Bahlil yakni sekitar US$180 miliar atau harus meningkat 4 kali lipat. Hal itu Hal itu agar target transisi energi ASEAN bisa tercapai.
“Kita mempunyai SDA, tapi kalau tidak cukup FDI masuk untuk mendorong tentang investasi bidang transisi energi untuk susah diwujudkan bersama-sama,” tukasnya.
Meski begitu, Bahlil mengatakan, meski aliran investasi ke ASEAN masih sangat masif, tujuannya sebenarnya bukan hanya semata untuk meningkatkan angka investasi, angka jumlah nilai atau nominal.
Investasi, katanya, harus lebih difokuskan pada bagaimana investasi tersebut dapat lebih berperan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan atau SDGs. Hal itu karena di negara manapun, investasi harus secara berkualitas dan berdampak positif, serta ikut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Ini juga sejalan dengan tema besar keketuaan Indonesia di ASEAN, karena dalam keketuaan kali ini mengangkat tema investasi untuk pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Bahlil.