HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator SIAGA 98, Hasanuddin memberikan apresiasi atas sikap politik yang ditunjukkan oleh kader PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko yang secara terang-terangan mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden di Pilpres 2024.
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan sikap politik Budiman. Sebab, Prabowo pun sebenarnya adalah bagian dari koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sehingga langkah politik itu dinilainya masih satu frame dengan Kepala Negara saat ini.
“Langkah Politik Budiman Sudjatmiko bergabung dengan Prabowo Subianto adalah catatan kaki dari judul besar koalisi Partai Politik pemerintahan Jokowi. Dan Gerindra adalah bagian dari Koalisi Pemerintahan Jokowi bersama partai lainnya, termasuk PDI Perjuangan,” kata Hasanuddin dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Senin (21/8).
Dengan hadirnya Budiman di ruang politik Prabowo, tentu bisa menjadi jembatan silaturrahmi politik yang kuat di dalam tubuh koalisi yang sama dengan Joko Widodo.
“Jadi dalam hal Budiman mendukung Prabowo, SIAGA 98 berpendapat hal ini untuk tetap menjaga Koalisi ini dalam pemerintahan selanjutnya, agar tetap solid dan melanjutkan kebijakan dan program nasional yang sudah ada,” ujarnya.
Ia berharap publik khususnya para pendukung Ganjar Pranowo agar tidak melihat langkah politik Budiman sebagai sesuatu yang berbahaya dan tendensius. Justru, ada sisi positif yang bisa dilihat dari situasi tersebut.
“Perlu persatuan nasional dalam meneruskan kebijakan tersebut termasuk menghadapi tantangan ke depan. Karena bergabungnya Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo Subianto dan membentuk Prabu: Prabowo-Budiman haruslah dilihat secara positif. Tidak dalam kacamata negatif; sebagai politik devide et impera dan sebagainya,” tuturnya.
Bahkan kata dia, tendensi negatif yang dialamatkan sejumlah kalangan kepada Budiman Sudjatmiko justru salah kaprah.
“Framing ‘devide et impera’ tersebut adalah cara negatif menarik simpati publik dengan memanfaatkan sikap Budiman ini. Padahal framing ‘playing victim’ ini tidak tepat,” tandasnya.
Secara politik, Hasanuddin menyatakan bahwa dirinya bersama dengan elemen SIAGA 98 menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi langkah dan keputusan politik Budiman Sudjatmiko untuk membuat situasi politik nasional lebih adem.
“SIAGA 98 mendukung langkah Budiman bergabung dengan Prabowo Subianto sebagai upaya membentuk poros persatuan nasional bagi kepentingan bangsa dan negara dalam menghadapi situasi internasional,” tukasnya.
“Hanya dengan persatuan nasional, maka bangsa Indonesia mampu memosisikan diri dalam dinamika politik internasional,” pungkas Hasanuddin.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kritiyanto menyatakan kecewa dengan sikap Budiman Sudjatmiko yang mendeklarasikan dukungan politiknya kepada Prabowo Subianto. Bahkan Hasto menyebut, langkah politik kadernya itu adalah bentuk dari politik devide at impera, alias politik pecah belah.
“Dengan melakukan politik devide at impera, itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana,” kata Hasto.
Pun demikian, Hasto menyatakan bahwa sikap politik Budiman Sudjatmiko bakal menjadi pembakar semangat yang sangat besar bagi kader PDIP khususnya di Jawa Tengah.
“Apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah, ini membangkitkan militansi seluruh kader partai,” ucapnya.