HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menyatakan bahwa pihaknya tak mau ditekan-tekan oleh pihak manapun termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menentukan siapa sosok Cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Bahkan ia tak mempermasalahkan jika seandainya PPP memilih mencabut dukungan politik kepada Ganjar dan memilih haluan lain.
“Monggo (silakan),” kata Basarah dalam keterangannya di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat seperti dikutip Holopis.com, Senin (14/5).
Ditekankan Basarah, bahwa sebuah koalisi harus dibentuk dan dijalankan dengan suka rela, tidak boleh ada unsur paksaan apalagi mengancam-ancam dan sebagainya. Jika memang PPP ingin tetap mau bekerja sama dengan PDIP, maka soal Cawapres biarkan menjadi jawaban dari dinamika yang berjalan.
“Bagi PDIP, kerja sama politik itu dasarnya harus kesukarelaan. Tidak boleh ada paksaan, apalagi ada ancaman dan sebagainya,” tegasnya.
Siapa pun yang bakal menjadi Cawapres Ganjar, ia menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada kegentingan yang memaksa untuk menetapkannya secara cepat. Bahkan saat disinggung terkait peluang beberapa nama besar untuk digandengkan dengan Ganjar, Basarah menyatakan PDIP masih terus membuka peluang itu.
Beberapa nama tersebut mulai dari Sandiaga Salahuddin Uno, kemudian Menko Polhukam Mahfud MD, putri Gusdur yakni Yenny Wahid hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
“Probability mereka untuk menjadi Cawapres pak Ganjar cukup tinggi. Ya kita tunggu nanti pada akhirnya di batas akhir pendaftaran capres dan cawapres yang telah diatur KPU,” terangnya.