HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bos Wahid Foundation, Yenny Wahid menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menawarkan diri menjadi cawapresnya Anies Baswedan.

“Saya gak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho, saya cuma merespons lamaran yang datang,” kata Yenny dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (10/8).

Ia malah lebih sepakat agar Kaolisi Perubahan untuk Persatuan memasangkan Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies,” ujarnya.

Ia pun memberikan sentilan langsung kepada Wasekjen DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang memberikan sindiran kepadanya untuk menolak pasangan Anies – Yenny.

“Kalau situ belum apa-apa udah menolak saya, pas bossmu butuh dukungan, saya emoh lho,” ketusnya.

Sebelumnya, Yenny Wahid mengatajan bahwa dirinya memiliki kedekatan dengan dua calon presiden yang dikabarkan bakal maju di Pemilu 2024. Baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto.

“Saya itu dengan Pak Anies punya kedekatan khusus karena Pak Anies jadi rektor saya, jadi salah satu dosen. Saya pulang dari ambil master saya di Amerika, Pak Anies tawari saya di Universitas Paramadina. Beliau waktu itu jadi rektor,” kata Yenny di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.

Pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh itu menegaskan bahwa dirinya memang mendapatkan tawaran-tawaran untuk masuk dalam bursa Cawapres. Sebagai pribadi, dirinya tak ingin banyak komentar, hanya sebataa mempersiapkan diei saja jika memang tawaran itu bakal ada yang merealisasikan.

“Saya juga masuk dalam kategori itu. Tentunya harus siap, harus bersedia, harus menyiapkan diri. Tentunya harus menyiapkan diri,” ujarnya.

Kesiapan dan pengakuan Yenny yang memiliki kedekatan tersendiri dengan Anies inilah yang membuat Jansen memberikan sindiran.

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau,” kata Jansen.

Pun atribut yang melekat di dalam diri putri alm. Gus Dur itu dianggapnya tak pantas untuk menjadi cawapres dari capres di koalisi perubahan.

“Namun untuk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat saya beliau tidak pas, tidak cocok,” tandasnya.

Jansen pun menyarankan agar libido politik Yenny Wahid tersebut diarahkan ke koalisi lain saja, baik di koalisi pengusung Prabowo maupun Ganjar Pranowo.

“Mungkin cocoknya di koalisi yang lain,” ucapnya.