Ramai Mahasiswa RI Jadi WN Singapura, Politisi Gerindra Ingatkan soal Bonus Demografi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Belakangan ini ramai kabar Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di rentang usia produktif berpindah kewarganegaraan Singapura. Bahkan, berdasarkan data Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, terdapat ribuan WNI, termasuk mahasiswa yang pindah kewarganegaraan dalam setiap tahunnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo menilainya sebagai fenomena migrasi yang harus menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, jika hal tersebut terus terjadi, maka target Indonesia Emas pada tahun 2045 hanyalah sebuah mimpi di siang bolong.

“Ini harus menjadi catatan untuk pemerintah Indonesia. Artinya, kan kalau kita mau ke arah 2045 Indonesia emas, hal seperti ini yang harus betul-betul kita evaluasi untuk tidak terjadi lagi, karena kan kita kehilangan masyarakat produktif,” kata Saras, sapaan akrabnya kepada Holopis.com, Jumat (14/7).

Sebagaimana diketahui, Indonesia saat ini tengah memasuki era bonus demografi, di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif.

Dengan adanya fenomena migrasi ini, membuat Indonesia kehilangan peluang bonus demografi, yang menjadi modal penting menuju Indonesia Emas 2045.

“(Fenomena migrasi itu membuat) kita kehilangan masyarakat produktif. Bukan hanya produktif malah, itu biasanya yang high produktif. Karena kan dia bisa mencari pekerjaan di Singapura,” ujar mantan Legislator itu.

Dia pun berharap, pemerintah bisa segera mengevaluasi permasalahan yang mendasari fenomena migrasi yang mengancam hilangnya peluang Indonesia menjadi negara maju tersebut.

Saras lantas memberikan saran yang dapat ditempuh pemerintah untuk mencegah hal itu terjadi lagi, yakni dengan memastikan ketersediaan lapangan pekerjaan, serta insentif yang dapat menarik masyatakat produktif untuk tetap tinggal dan bekerja di Tanah Air.

“Seharusnya kita bisa evaluasi. Kita bisa memastikan kalau lapangan pekerjaan di Indonesia itu ada, insentifnya juga ada, dan betul-betul istilahnya sesuai dengan keahliannya. Karena mungkin di sini insentifnya kurang,” tukas Saras.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Silmy Karim mengungkapkan, bahwa terdapat ribuan WNI usia produktif, termasuk mahasiswa pindah kewarganegaraan ke Singapura.

Pada 2022, sebanyak 1.091 WNI hijrah ke Singapura. Hingga April 2023, sudah ada 329 WNI yang pindah sebagai warga negara Singapura. Jumlah ini lebih banyak dari periode yang sama pada tahun lalu, yang mencapai 286 orang.

Perbandingan upah minimum regional (UMR) Indonesia dengan Singapura yang terbilang jomplang menjadi salah satu pertimbangan WNI untuk bermigrasi ke Singapura. masalah ketertiban masyarakat juga menjadi alasan para WNI pindah ke Singapura.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral