HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ayah David, Jonathan Latumahina masih kesal dengan berbagai fenomena akrobat hukum yang tengah berlangsung, khususnya yang berkaitan dengan kasus penganiayaan yang dialami oleh putranya.
Salah satu yang dikritisi adalah soal mengapa Mario Dandy Satriyo bisa menggunakan ponsel untuk menghubungi beberapa saksi dalam kasus yang menimpa anaknya, padahal Mario saat itu merupakan tahanan di Polda Metro Jaya.
Terlebih, pernah ada statemen dari Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Kemenkumham Rika Aprianti bahwa memang semua warga binaan lembaga pemasyarakat bisa menggunakan akses layanan telekomunikasi dengan pantauan petugas dan di jam kerja. Hal ini dijelaskan Rika untuk merespons kasus Mario Dandy.
“Puncak komedi sistem hukum Indonesia,” kata Jonathan dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (3/7).
Ia sejauh ini masih berharap hukum tegak untuk membuktikan keadilan. Namun ia tetap memberikan peringatan agar jangan sampai ada hukum di luar hukum positif menimpa Mario Dandy Satriyo karena hukum tak berpihak kepada putranya, Cristalino David Ozora.
“Jangan pernah salahkan jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai hukum negeri ini,” tegasnya.
Persoalan komunikasi Mario Dandy yang sempat heboh dewasa ini, Mellisa Anggraini sudah memberikan responsnya. Kuasa hukum keluarga David tersebut mengaku sudah mendapatkan data valid tentang insiden komunikasi Mario ke beberapa saksi melalui telepon selular.
“Telepon yang dipakai Mario Dandy ini nomor HP pribadi, kita sudah dapat contact-nya dan begitu di-cek sudah disave oleh beberapa orang, bahkan ada chat-chat-nya. Masih mau ngeles Ditjen Pas?,” kata Mellisa.
Dijelaskan Mellisa juga, bahwa Mario menghubungi beberapa saksi termasuk Agnes Gracia Haryanto menggunakan nomor telepon pribadi. Kemudian, komunikasi itu dilakukan di tengah malam.
“Komunikasi si Mario Dandy ini jam 23.36 malam, apa itu masih di jam kerja?,” tandasnya.
