HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebuah media asal Singapura, The Straits Times menyoroti arah dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap sosok kandidat calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Dalam sebuah artikel berjudul ‘Jokowi leaning towards endorsing populist party chairman for Indonesia president: Analysts’, disebutkan, bahwa dukungan Jokowi lebih condong kepada Prabowo Subianto.
Dalam artikel yang tayang pada Senin (26/6) kemarin itu, Jokowi dinilai lebih aman jika memberikan dukungan kepada Prabowo Ketimbang kandidat dari partainya sendiri, yakni Ganjar Pranowo.
Penilaian itu didasarkan pada kedudukan kedua kandidat di partai politik (parpol), dimana Prabowo menduduki kursi Ketua Umum partai Gerindra. Sedangkan Ganjar hanya sebagai kader atau petugas partai di PDI Perjuangan (PDIP)
“Prabowo bukan hanya calon presiden, tetapi juga ketua partai. Wajar jika Jokowi lebih nyaman memberikan dukungan untuk Prabowo,” kata seorang analis politik yang sekaligus peneliti di Harvard Kennedy School, Djayadi Hanan yang dikutip Holopis.com dari artikel The Straits Times, Selasa (27/6).
Dalam artikel yang sama, kecenderungan dukungan Jokowi kepada Prabowo juga terlihat dari kedekatan Jokowi dan Prabowo di berbagai kegiatan.
“Dalam beberapa kesempatan, Jokowi memang telah menunjukkan jika ia nyaman dengan Prabowo,” kata seorang analis politik, Adi Prayitno yang dikutip Holopis.com dari artikel The Straits Times yang sama.
Salah satu contoh kedekatan Jokowi dengan Prabowo nampak saat laga FIFA Matchday antara Timnas Indonesia melawan Argentina beberapa waktu lalu, dimana keduanya tampak duduk berdampingan saat menyaksikan laga tersebut.
Selain itu, Prabowo dalam beberapa waktu terakhir juga kerap diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu.
Terbaru, kandidat capres yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu datang untuk memenuhi undangan Jokowi ke Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (26/6) kemarin.
Prabowo mengungkapkan, ada sejumlah pembahasan termasuk permasalahan politik yang dibahas dalam pertemuannya dengan Jokowi kala itu.
“Ya saya dipanggil Presiden, menghadap Presiden. (masalah politik) ada secara garis besar,” kata Prabowo di Istana Merdeka, Senin (26/6).
