HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati melaporkan penerimaan pajak Indonesia di tahun 2023 ini semakin melandai, bahkan cenderung menurun.
Tercatat, pertumbuhan penerimaan pajak Indonesia hingga periode Mei 2023 hanya sebesar 17,7 persen. Padahal di periode yang sama tahun lalu, pemerimaan pajak Indonesia mencapai 53,5 persen.
“Jadi kita masih tumbuh double digit di atas pertumbuhan tinggi tahun lalu. Ini patut kita syukuri dan jaga karena ini akan topang kegiatan perekonomian dalam bentuk belanja,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa yang dikutip Holopis.com, Senin (26/6).
Sri Mulyani menjelaskan, pelambatan penerimaan tersebut karena penurunan harga komoditas, serta adanya pelambatan kinerja impor.
Meski begitu, realisasi dari penerimaan pajak Mei 2023 masih mencapai Rp830,29 triliun, atau 55,74 persen dari target.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo pun mengakui bahwa penurunan penerimaan negara terjadi karena harga komoditas unggulan TI yang terus mengalami penurunan.
“Ke depannya, kami melihat penerimaan pajak akan termoderasi karena adanya kebijakan PPS yang tidak berulang. Pada saat yang sama, penerimaan pajak akan mengikuti fluktuasi konsumsi, belanja pemerintah, impor dan harga komoditas,” tukas Suryo.