HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berbicara terkait upaya untuk mencapai visi Indonesia emas di tahun 2045 mendatang.

Dia menekankan, bahwa tidak mudah untuk mencapai visi tersebut. Terdapat berbagai tantangan yang tidak hanya dari sisi ekonomi dan politik, tetapi juga tantangan perubahan iklim.

Sebagaimana diketahui Indonesia telah menyampaikan komitmen untuk mencapai target net zero emission atau emisi nol bersih pada 2060 mendatang. Dia mengatakan, bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi untuk mencapai target tersebut.

“Dalam 10 tahun ke depan, kita akan mengembangkan energi berbasis hijau,” kata Airlangga di Djakarta Teather (24/6), yang dikutip Holopis.com.

Airlangga menyampaikan, Indonesia telah menerima komitmen dari Amerika Serikat dan Uni Eropa senilai US$600 miliar untuk mendukung net zero emission. Komitmen itu didapat saat Presidensi G20 Indonesia yang berlangsung pada November 2022 lalu.

Selain itu, Indonesia juga menerima komitmen pendanaan transisi energi melalui mekanisme Just Energy Transition Partnership atau JETP, dimana Indonesia akan menerima US$20 miliar selama 3 hingga 5 tahun ke depan.

Adapun saat ini, lanjut Airlangga, pemerintah tengah membahas perihal pengembangan hydropower di Kalimantan Utara yang berkapasitas 10.000 megawatt.

“Setiap gigawatt yang dihasilkan dari Kalimantan itu ditukar dengan pembangkit berbasis batu bara,” katanya.

Disamping itu, pemerintah juga berkomitmen untuk membangun food estate atau ketahanan pangan. Karena ia tak ingin, climate change, La Nina, dan fenomena kekeringan, Indonesia tidak punya pangan.

“Untuk jadi negara maju, perut harus kenyang. Kita harus bisa mengamankan pangan untuk bangsa sendiri,” ucap Airlangga.

Adapun untuk saat ini, Indonesia adalah salah satu negara yang terbaik pertumbuhan ekonominya, dimana di kelompok G20 Indonesia berada di peringkat kedua negara dengan perekonomian terbaik.

“Tingkat inflasi kita juga termasuk yang terendah di dunia. Penanganan Covid kita, terbaik kelima di dunia,” pungkas Airlangga.