HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkap kriteria ideal calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) versi Muhammadiyah.
Menurutnya, kriteria paling utama yang harus ada pada sosok pemimpin bangsa adalah sikap negarawan yang bisa berdiri di atas semua golongan.
“Dalam konteks kepala negara, dia harus menjadi milik semua golongan. Jadi dari manapun dia dicalonkan dan dia nanti mungkin berkoalisi, tapi dia harus jadi negarawan, mengutamakan kepentingan politik kebangsaan dan kenegarawanan,” kata Haedar Nashir dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat (23/6).
“Jangan lagi bahwa kalau dari partai politik pendukungnya, maka hanya mengurus urusan yang jadi pendukungnya,” sambungnya.
Haedar menekankan, bahwa capres maupun cawapres haruslah berorientasi pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menjadi dasar negara, serta cita-cita kenegaraan.
Selain itu, capres dan cawapres juga harus menjadi tokoh yang mampu menggerakkan kemajuan Indonesia tidak hanya di satu sektor saja, tetapi di berbagai sektor.
“Mereka harus menjadi figur dan sekaligus membawa kemajuan Indonesia di tengah persaingan regional dan global yang kemajuan itu bukan saja bersifat pragmatis, ekonomi, politik, demokrasi semata, tapi kemajuan yang bersifat menyeluruh,” tuturnya.
Haedar menegaskan, siapapun yang berjiwa negarawan dan mengutamakan kepentingan semua golongan, maka itulah yang layak untuk menjadi seorang pemimpin Indonesia.
“Kata kuncinya harus menjadi negarawan. Boleh dalam kontestasi politik mereka menjadi politisi tapi begitu terpilih, dia harus jadi negarawan. Tapi untuk jadi negarawan kan harus dimulai dari sekarang,” pungkasnya.