Berita Holopis HOLOPIS.COM, JAKARTA – Apakah anda salah satu orang yang sering merasa kesepian atau galau memikirkan banyak hal? Meski terdengar sepele, kesepian dan galau bisa berdampak serius bagi kesehatan. Apalagi jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi tersebut dapat berujung pada peningkatan resiko berbagai penyakit.

Simak penjelasan berikut ini guna mengetahui lebih jauh, apa saja dampak kesepian dan galau bagi kesehatan. Seperti yang telah dirangkumkan Holopis.com dari situs resmi Klikdokter, Selasa (20/6).

1. Depresi

Salah satu dampak yang umumnya terjadi bagi seseorang yang kesepian dan galau adalah, timbulnya depresi. Hal ini berdasarkan kesimpulan sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2006. Adapun, tanda dan gejala depresi meliputi berkurangnya kesenangan atau tidak bersemangat melakukan aktivitas sehari-hari, merasa sedih atau sering menangis sepanjang hari, mengalami gangguan tidur, perubahan nafsu makan, pikiran ingin bunuh diri, dan lain sebagainya.

2. Resiko Bunuh Diri

Seseorang yang mengalami kesepian dan sering galau, juga memiliki peningkatan risiko untuk melakukan bunuh diri. Biasanya, kecenderungan seseorang untuk melakukan bunuh diri melibatkan banyak faktor, namun salah satunya yaitu depresi berat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kesepian dan galau dapat meningkatkan risiko depresi pada seseorang.

3. Penyakit Jantung

Ketika seseorang merasakan patah hati yang membuat stres, tubuh akan memproduksi hormon adrenalin dan kortisol secara berlebihan. Pada dosis kecil, hormon ini dapat meningkatkan denyut jantung, namun bila berlebihan hormon hal ini akan berakibat fatal bagi jantung. Studi yang diterbitkan jurnal JAMA Internal Medicine, menyatakan bahwa resiko penyakit jantung atau stroke meningkat tiga kali lipat pada tiga bulan pertama setelah kematian orang yang disayangi. Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa terdapat peningkatan risiko kematian sebanyak 25% pada satu tahun setelah ditinggal orang yang disayangi pada pasangan lansia, dengan puncaknya yaitu tiga bulan pertama.

4. Gangguan Makan

Apakah anda termasuk salah satu orang yang menjadikan makanan sebagai ‘pelarian’ saat sedang galau? Studi yang dipublikasikan Journal of Psychology Interdisciplinary and Applied (2012), menyatakan bahwa ada hubungan antara gangguan makan dan kesepian. Gangguan makan yang terjadi bisa beragam, mulai dari anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating disorder.

5. Kematian Dini

Tak ada satupun manusia yang akan terhindar dari kematian, dan tidak ada satupun yang dapat memprediksi kematian. Namun, menurut penelitian yang dilakukan oleh Brigham Young University di Utah, Amerika Serikat menyatakan bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian lebih cepat. Studi tersebut melibatkan hampir 3.4 juta partisipan dan mendapati bahwa, perasaan kesepian serta menarik diri dari lingkungan sosial dapat meningkatkan resiko kematian lebih cepat hingga 30%. Tentunya angka ini bahkan lebih tinggi, bila dibandingkan dengan faktor lainnya seperti obesitas, polusi udara, atau jarang berolahraga.

Itulah beberapa bahaya kesehatan yang mengintai bila terlalu kesepian atau galau. Jadi anda disarankan untuk jangan pernah meremehkan perasaan galau atau kesepian yang dialami, karena berdampak sama sekali tidak kecil. Bila anda merasa sedih berkepanjangan, carilah orang yang dapat diajak berbagi keluh kesah, serta mencari bantuan kepada psikolog atau psikiater.