HOLOPIS. COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginannya agar Indonesia ke depan dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan memengah alias middle income trap.
Dia menuturkan, bukan hal mustahil bagi Indonesia untuk bisa keluar dari middle income trap. Pasalnya pada tahun 2030 nanti, Indonesia akan berada pada puncak bonus demografi, dimana 68,3 persen total penduduk indonesia berusia produktif.
Dia lantas berharap agar bonus demografi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, sebagaimana Korea Selatan (Korsel) yang mampu memanfaatkan bonus demografinya untuk bisa keluar dari jerat middle income trap.
“Ini korea selatan sebagai contoh dalam 8 tahun mampu keluar dari middle income trap, jebakan negara berpendapatan menengah,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (15/6).
Jokowi menjelaskan, bahwa Korsel hanya dalam kurun waktu 8 tahun mampu meningkatkan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) mereka, dari yang sebelumnya hanya 3.500 menjadi 11.800.
“Lompatan seperti ini yang perlu kita tiru, perlu kita contoh, karena kualitas SDM-nya, yang fokus pada teknologi dan produktifitas,” tegas Jokowi.
Menurutnya, Indonesia ke depan harus berbenah, utamanya dari sisi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), baik secara fisik, skill, karakter produktif dan disiplin.
“Ini yang harus dibenahi total, termasuk penguasaan iptek,” tukas Jokowi.