HOLOPIS.COM, JAKARTA – Burhanuddin Muhtadi merilis kembali hasil survei Indikator Politik Indonesia untuk mengukur tingkat elektabilitas bakal capres yang akan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dari data surveinya, ditemukan tren kenaikan elektabilitas untuk Prabowo Subianto. Sementara lawan kuatnya yakni Ganjar Pranowo justru cenderung stagnan.

“Prabowo Subianto tampak mengalami peningkatan dukungan, sementara pesaing utamanya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan tampak stagnan atau melemah dalam sebulan terakhir,” kata peneliti Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya yang dikutip Holopis.com, Minggu (4/6).

Perolehan persentasinya dari Februari hingga Mei 2023, dapat dilihat antara lain :

1. Prabowo Subianto ;
a. Februari : 26,7 persen
b. April : 32,7 persen
c. 5 Mei : 34,8 persen
d. 30 Mei : 38,0 persen

2. Ganjar Pranowo ;
a. Februari : 35,0 persen
b. April : 27,9 persen
c. 5 Mei : 34,4 persen
d. 30 Mei : 34,2 persen

3. Anies Baswedan ;
a. Februari : 24,0 persen
b. April : 22,2 persen
c. 5 Mei : 21,8 persen
d. 30 Mei : 18,9 persen

Selain itu, Indikator Politik Indonesia pun membuat simulasi untuk mengukur seberapa kuat nama-nama bakal capres itu ada di benak masyarakat.

Simulasi yang dipakai adalah semi terbuka dengan membatasi 18 daftar nama saja. Hasilnya, Prabowo dan Ganjar cenderung imbang. Untuk Prabowo mendapat 25,3% sementara Ganjar mendapat 25,2%.

Jauh di bawah mereka ada Anies Baswedan yang mendapat 12,5 persen dan disusul oleh Erick Thohir yang mendapat 5 persen.

“Pada simulasi 18 daftar nama semi terbuka, Prabowo dan Ganjar imbang di posisi teratas, masing-masing sekitar 25%. Kemudian Anies sekitar 12.5%, Erick 5%, Ridwan Kamil 4.9% dan nama lain masih lebih rendah dukungannya,” jelasnya.

Simulasi 18 nama Capres
Simulasi 18 nama Capres dari hasil survei Indikator Politik Indonesia 30 Mei 2023.

Hanya saja, simulasi ini tidak hanya dilihat dari hasil data terakhir, Burhanuddin juga mengukur tren kenaikan antar waktu. Hasilnya yang cenderung naik adalah Prabowo Subianto dan Erick Thohir.

“Ganjar, Anies dan Sandi mengalami penurunan, terutama Ganjar. Prabowo sedikit menguat, Erick menguat lebih besar, dan AHY stagnan,” lanjut Burhanuddin.

Setelah itu, Indikator juga mengukur lagi dengan simulasi 3 nama tokoh nasional. Hasilnya, Prabowo masih sangat unggul dari Ganjar. Prabowo mendapat 47,6 persen sementara Ganjar mendapat 36,1 persen. Dan di bawahnya ada nama Airlangga Hartarto yang mendapat 3,5 persen.

“Pada simulasi 3 nama capres, Prabowo konsisten menunjukkan tren peningkatan sejak awal tahun 2023. Ganjar sempat menguat pasca polemik PD U-20 dan ditetapkan sebagai capres dari PDIP, tapi stagnan dalam sebulan terakhir. Sementara Anies masih kesulitan keluar dari tren penurunan sejak akhir tahun lalu,” pungkasnya.

Survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan dalam rentang waktu 26-30 Mei 2023 dengan melibatkan 1.230. Metode yang digunakan adalah random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Untuk margin of error (MoE) dari survei ini adalah ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.