Ditanya dong sama mereka bertiga ‘Naek sendirian bang? Sini gabung!’.
Pendaki itu bilang ‘Makasih’, dan cerita kalo dirinya ‘Tersesat’, dan teman-temannya sudah sampai duluan di bawah.
Satu gelas kopi disiapkan untuk Dani sambil ngobrol-ngobrol di depan api unggun.
Bahkan, ketika itu Niko, Budi dan Alex satu tenda sama Dani.
Keesokan harinya, Niko bangun di pagi buta, dia sadar Dani sudah gak ada di tenda tersebut. Dilihat ke luar tenda pun gak ada.
Niko berpikir bahwa Dani sudah turun sebelum dirinya bangun.
Pendakian berlanjut, cuman gak lama setelah itu, hujan deras disertai angin. Ketiganya memutuskan lanjut pakai jas hujan.
Hujan semakin deras… petir saling menyambar… angin semakin riuh… suasana gak kondusif ketika itu.
Ketiganya memutuskan berlindung di bawah pohon besar dan rindang sampai hujan reda.
Siang serasa sore, karena perjalanan mereka dihiasi cuaca mendung.
Pendakian berlanjut setelah hujan itu reda, dengan kondisi cuaca lembab dan tekstur tanah yang mulai licin, ketiganya mendaki perlahan.
Nasib sial pun menimpa Alex. Alex terpeleset… hampir masuk ke jurang.