HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Indonesia Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla menanggapi pertemuan sejumlah pimpinan partai politik di Istana tanpa kehadiran Partai Nasdem.
Mantan pendamping Presiden Jokowi pada 2014 lalu itu bahkan berkomentar ada kejanggalan ketika kemudian Jokowi berani mengatakan tidak mengundang Surya Paloh ke Istana.
“Ini point pertama tidak diundang. Tapi, kalau pertemuan itu membicarakan karena di Istana ya membicarakan tentang urusan pembangunan wajar saja. Tapi kalau bicara pembangunan saja mestinya NasDem diundang kan,” kata Jusuf Kalla dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (7/5).
“Berarti ada pembicaraan politik,” sambungnya.
Jusuf Kalla kemudian malah meminta Jokowi berkaca kepada presiden terdahulu yakni SBY dan Megawati Soekarnoputri yang tidak Cawe-Cawe jelang akhir masa jabatan.
“Menurut saya, Presiden itu seharusnya seperti Bu Mega dulu, SBY, begitu akan berakhir. Maka tidak terlalu melibatkan diri dalam suka atau tidak suka dalam perpolitikan itu. Supaya lebih demokratis lah,” imbaunya.
Jokowi sendiri sebelumnya diketahui mengundang sejumlah partai koalisi pemerintahan ke Istana beberapa waktu lalu.
Namun, dalam pertemuan tersebut, partai Nasdem ternyata tidak hadir. Presiden Jokowi pun dengan tegas menyatakan bahwa dirinya memang sengaja tidak mengundang Surya Paloh ke pertemuan tersebut.