HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengantisipasi lonjakan para warga pendatang yang dibawa oleh kerabat mereka dari kampung usai mudik lebaran.

Kepala Dinas Dukcapil DKI, Budi Awaluddin mengungkapkan, diprediksi akan ada tambahan 40 ribu warga pendatang yang akan semakin memadati daerah Ibu Kota nantinya.

“Ya perkiraannya kita ada penambahan sekitar 20 sampai 30 persen. Jadi perkiraannya dari 36 sampai 40 ribu,” kata Budi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (26/4).

Jumlah tersebut menurut Budi, meningkat drastis dari angka pendatang di tahun yang lalu yang jumlahnya sudah mencapai 27 ribu penduduk.

“Kalau tahun kemarin di 2022 itu 27 ribu ya, dan penduduk nonpermanen sekitar 3.000. 30 ribuan ya berarti sekitar 36 ribu,” bebernya.

Budi kemudian menjelaskan, rata-rata dari para warga pendatang itu memiliki latar belakang pendidikan di bawah SMA dengan penghasilan rendah.

“Selama 3 tahun ini kita lihat trennya itu 80 persen, bahkan untuk yang pendatang mudik balik ini, 80 persen dari mereka itu berpendidikan SLTA ke bawah. 50 persen dari mereka berpenghasilan rendah dan mereka 20 persen berkonsentrasi di RW kumuh, begitu,” ungkapnya.

Oleh karena itu, nantinya sesuai Permendagri 108, para warga pendatang harus memiliki jaminan tempat tinggal di Jakarta sebelum akhirnya mereka menambah sesak Jakarta.

“Pak Pj Gubernur mengimbau agar di saat mereka datang ke Jakarta tidak hanya tempat tinggal tapi juga kita mengimbau mereka punya skill keterampilan dan juga pekerjaan sehingga pas datang ke Jakarta mereka siap, siap mental mengadu nasib ke Jakarta sehingga kondisinya tidak lebih sulit saat mereka datang ke Jakarta,” pesannya.