HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bentrokan yang terjadi di PT GNI (Gunbuster Nickel Industri) di Morowali Utara, ternyata dipicu dari tuntutan para pekerja yang tidak direspon oleh perusahaan.

“Akar masalahnya ada tuntutan yang disampaikan kepada perusahaan yang belum direspon sehingga memicu terjadinya unjuk rasa yang berakhir dengan anarkis, jadi ini lebih pada persoalan yang belum respons dengan baik oleh pihak perusahaan,” ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah kepada media yang dikutip Holopis.com, Selasa (17/1).

Ada 12 tuntutan yang diajukan para pekerja, yang pada intinya mereka minta perusahaan menuntaskan masalah Safety dan juga aturan pengelolaan pekerja agar menjadi perhatian pembenahan oleh pihak manajemen.

Dari ke 12 tuntutan pekerja tersebut, terdapat 2 fokus isu yang menjadi atensi penting Karyawan, pertama persoalan Surat Peringatan (SP) dan kedua persoalan sistem pengupahan (berbasis beban kerja/skill approach).

PT GNI
12 Tuntutan Pekerja PT GNI. [Foto : Ist]
Sebelumnya diberitakan, penyebab awal bentrokan di PT GNI (Gunbuster Nickel Industri) yang terjadi pada Sabtu (14/1) siang, menurut Bupati Morowali Utara, Delis Julkasson Hehi, diawali dengan adanya serangan terhadap TKA (Tenaga Kerja Asing).

Namun, Delis tidak menjelaskan secara rinci pihak mana yang melakukan penyerahan terhadap TKA tersebut. Ia menambahkan, informasi ini sekaligus membantah isu yang beredar sebelumnya.

Isu awal yang beredar yakni, penganiayaan TKA terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI). Delis mengatakan, ada kemungkinan isu tersebut sengaja disebarkan oleh provokator.

“Tolong diluruskan informasinya, ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok,” katanya udai bertemu Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi yang dikutip Holopis.com, Senin (16/1).