HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ustadz Bachtiar Nasir atau yang populer dengan nama UBN menduga adanya proyek berbayar dalam aksi yang dilakukan oleh kelompok 212.

Dia awalnya bercerita, bahwa dirinya sering ditawari jabatan komisaris di perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan kelompok 212, termasuk koperasi 212.

“Semua perusahaan yang ada 212-nya, menawari saya jadi komisaris. Tapi semuanya saya tolak, termasuk koperasi 212,” kata UBN dalam tausiyahnya yang dikutip Holopis.com, Kamis (17/11).

Tawaran itu ditolak lantaran dirinya tak ingin terlibat banyak dalam organisasi 212 yang menurutnya mempunyai tujuan lain, selain memperjuangkan dakwah Islamiyah.

“Kenapa saya tak mau terlibat banyak, karena dikit-dikit demo, dikit-dikit demo,” tuturnya.

Mantan Koordinator Aksi 212 yang berlangsung pada tahun 2016 itu kemudian menduga, bahwa panitia 212 saat ini memperoleh penghasilan dari aksi demonstrasi yang kerap digelar belakangan ini.

“Saya melihat, kalau orang maunya demo terus, berarti udah punya penghasilan dari situ. Kalau orang sudah sering mengerjakan sesuatu, dan lama hanya disitu mainnya, berarti punya penghasilan dari situ,” ungkapnya.

“Kalau orang demo beneran kan kapan kerjanya? Ya sesekali oke lah untuk sesuatu yang besar,” imbuhnya.

UBN pun merasa kasihan dengan massa yang terus-menerus diajak untuk menggelar aksi unjuk rasa untuk kepentingan mereka.

“Kasian dong, yang nggak punya penghasilan dari situ diajak demo melulu,” kata UBN.

Dia menegaskan, bahwa dirinya ke depan akan terus menegakkan kebenaran. Ia mengaku ingin menjadi penerus para pejuang dakwah di Indonesia, dengan semua risikonya.

Saya tidak ingin mengorbankan Indonesia yang sudah bagus ini, kenapa? Karena saya melek melihat dunia Islam. Kedua saya melihat peluang Islam besar ke depan.

Dia pun berpesan kepada umat muslim di Indonesia, terutama para ibu-ibu yang gampang tersulut emosi saat mendapat provokasi dari grup-grup pesan instan.

“Dan ke depan kita harus berpikir cerdas, di WA ngamuknya sama kaya 2016, ya gampang lah kita dipengaruhi,” pungkasnya.