HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan, bahwa responden generasi milenial lebih memilih sosok Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden RI, ketimbang nama lainnya seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Dalam survei yang berlangsung pada 29 Oktober-2 November 2022, elektabilitas Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu di segmentasi kelompok milenial mencapai 33,5 persen.
Sementara Anies Baswedan dalam segmentasi yang sama, hanya dipilih oleh 21,8 persen responden dan Ganjar Pranowo 18,2 persen. Sedangkan sisanya, yakni 26,5 persen responden menjawab tidak tahu atau memilih tokoh lain.
Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry menjelaskan bahwa generasi milenial pada umumnya merupakan pemilih yang rasional.
“Salah satu faktor utama yang membuat generasi milenial cenderung memilih Prabowo karena alasan yang bersifat rasional,” kata Gema dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (5/11).
Dia mengatakan, para generasi milenial akan lebih menjatuhkan pilihan kepada tokoh yang memang dipersepsikan mampu mengatasi berbagai masalah riil di lapangan.
Dalam survei tersebut, Gema menemukan fakta unik bahwa para generasi milenial ternyata tidak terjebak pada sosok capres yang lebih banyak menebar pesona atau populer di media sosial.
“Mereka juga tidak terbawa oleh kecenderungan emosional seperti faktor agama maupun faktor-faktor primordial lainnya,” kata dia.
Dalam paparan surveinya, Gema mengatakan bahwa nama Prabowo Subianto tak hanya unggul dalam segmen pemilih generasi milenial, tetapi juga unggul di segmentasi pemilih pemula atau first-time voters.
Sebanyak 36,7 persen responden pemilih pemula menjatuhkan pilihannya pada Prabowo. Lalu 21,9 persen mengaku memilih Ganjar Pranowo dan 18,5 persen memilih Anies Baswedan.
Sementara sisanya, yakni sebanyak 22,9 persen responden menjawab tidak tahu atau memilih tokoh lain.
Adapun alasan dari para pemilih pemula ini lebih cenderung memilih Prabowo ketimbang tokoh lainnya, yakni sama dengan alasan generasi milenial. Hal itu lantaran keduanya tergolong pemilih rasional.
Untuk diketahui, Populasi dalam survei yang dilakukan oleh LSN ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal berusia 17 tahun dan telah memiliki e-KTP.
Adapun untuk metode penambilan sampel yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel secara acak sistematis. Sehingga didapati jumlah sampel sebanyak 1.230 responden.
Sementara untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (telesurvey), dengan batas kesalahan atau margin of error yang didapat sebesar 2,79 persen dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.