Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Jika kita menengok ke 100 tahun yang lalu, rasanya tidak mungkin ada dua orang berkomunikasi dari sebuah negara ke belahan dunia lainnya di saat yang bersamaan, dan dengan bahasa yang sama-sama mereka mengerti.

Seseorang membutuhkan waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan sebelum bisa berkomunikasi dengan orang lain dari negara yang berbeda.

Jangankan berkomunikasi, mengenal seseorang dari belahan dunia lain saja rasanya tidak mungkin.

Namun batasan komunikasi, dan mengenal budaya berbeda yang berada di tempat lain di bumi ini bukan lagi hal yang tidak mungkin di tahun 2022.

Jika Sobat Holopis tinggal di Indonesia, bukan tidak mungkin menemukan sahabat baru di Brasil misalnya, yang terletak benar-benar di seberang sisi lain bumi dari Indonesia. Di saat yang bersamaan, ketika kita melihat matahari, mereka malah melihat bulan.

Meskipun seseorang berbahasa Indonesia, dan berteman dengan warga Brasil yang berbahasa Portugis, komunikasi juga bukan sebuah masalah ketika keduanya bisa berbahasa Inggris.

Kombinasi antara dua kemajuan zaman ini pun telah meruntuhkan tembok-tembok dunia yang dulu membatasi masyarakat global, sekarang justru menjadi jembatan untuk menyebrang.

Bahasa Inggris Sebagai Alat Komunikasi Global

Masyarakat yang memiliki bahasa pertama Bahasa Inggris sebenarnya tidak begitu banyak.

Dikutip Holopis.com dari owlcation, Sabtu (29/10), ada sekitar 360 juta orang memiliki bahasa pertama Bahasa Inggris.

Meski demikian, Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa kedua oleh 1.5 miliar orang di seluruh dunia. Jumlah tersebut menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia.

Diketahui pula dari sini, bahwa kebanyakan pengguna Bahasa Inggris, bukanlah native speakers (pengguna bahasa asli).

Bahasa Inggris, sesuai dengan namanya, dibentuk pertama kali di Inggris, sebagai salah satu bahasa Indo-Eropa. Setelah peperangan yang dilakukan Kerajaan Inggris, bahasa mereka menjadi bahasa utama atau bahasa kedua di beberapa negara bekas jajahannya, seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan India.

Meskipun Inggris dikenal sebagai negara kecil yang berhasil menjajah hampir seluruh dunia, tetapi bukan mereka yang menyebabkan Bahasa Inggris secara perlahan menjadi bahasa global. Bisnis, budaya, dan Hollywood, adalah penyebab utama Bahasa Inggris menjadi bahasa dunia.

Amerika Serikat yang menjadi negara berbahasa Inggris dan kiblat hiburan dunia, otomatis mempengaruhi orang-orang yang mengonsumsi karya-karya serta produknya.

Lagu-lagu, novel, dan film-film legendaris mereka telah mengantarkan Bahasa Inggris ke pengetahuan setiap masyarakat di mana pun mereka berada.

“Sebuah bahasa bisa menjadi bahasa global karena kekuatan orang-orang yang menggunakan bahasa tersebut,” demikian dikatakan seorang ahli bahasa, David Crystal, dikutip Holopis.com dari medium.com, Sabtu (29/10).