HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Putri Candrawathi diketahui tidak mengalami depresi atau stres saat peristiwa pembunuhan terjadi akibat tuduhan pelecehan seksual yang diberikan ke Yoshua.
Dalam dakwaan Ricky Rizal, Putri Candrawathi bahkan berada di samping suaminya, Ferdy Sambo saat memberikan pengarahan ke Richard Eliezer untuk menembak Yoshua.
Saat kejadian penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo berlangsung, Putri Candrawathi pun berada di dalam kamar utama.
“Saksi Putri berada di dalam kamar utama dengan jarak kurang lebih tiga meter,” isi surat dakwaan yang diterima Holopis.com, Senin (17/10).
Kemudian, sekira pukul 17.17 usai kejadian penembakan, Putri masih sempat berganti pakaian ketika akan dijemput Ricky Rizal untuk kembali ke rumah Saguling.
“Dengan suatu alasan tertentu masih sempat berganti pakaian,” isi dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Saat akan meninggalkan rumah dinas Duren Tiga, Putri pun dikatakan tidak menampakan ekspresi sedih ataupun depresi atas peristiwa yang dialami oleh salah satu ajudan yang dikenal dekat dengan dirinya tersebut.
“Putri dengan tenang dan acuh tak acuh (cuek), pergi meninggalkan rumah dinas Duren Tiga diantar oleh Ricky Rizal,” urai isi dakwaan.
Kecurigaan kemudian muncul ketika dari informasi sebelumnya bahwa Yoshua adalah ajudan yang sudah lama dipercaya Ferdy Sambo untuk melayani Putri dimanapun berada.
“Sehingga dari hubungan kedekatan yang sudah terjalin selama ini, maka kematian Yoshua seharusnya mempengaruhi kondisi batin dari Putri,” jelas isi dakwaan.